SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta— Sebanyak 11 SMA/SMK akan mendapat pengawasan khusus karena sekolah-sekolah itu terindikasi melakukan kecurangan pada Ujian Nasional 2009.

Ketua Pelaksana Ujian Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Baskara Aji mengatakan, pengawasan lebih ketat dilakukan dengan menambah jumlah pengawas di sekolah-sekolah itu.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

”Tiap sekolah mungkin akan ditambah 2-3 pengawas lagi,” ujarnya, Sabtu (20/3).

Penyelenggaraan ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA, yang mulai berlangsung 22 Maret 2010, diawasi ketat untuk menjamin kredibilitasnya. Hal ini dilakukan karena hasil ujian nasional pada 2012 diupayakan menjadi salah satu pertimbangan masuk perguruan tinggi negeri.

Rektor Universitas Negeri Jakarta yang menjadi Ketua Tim Pemantau Independen Ujian Nasional (UN) 2010 khusus Wilayah DKI Jakarta, Bedjo Suyanto mengatakan, pengawasan di kelas dilakukan guru dan tim pengawas perguruan tinggi.

”Perguruan tinggi dilibatkan sampai pengumpulan dan proses scanning lembar jawaban,” kata Bedjo.

Ketua Komite III Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sulistiyo mengatakan, anggota DPD secara tidak langsung akan melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan ujian nasional. ”Hasil pengawasan DPD akan kami sampaikan sebagai masukan kepada pemerintah,” kata Sulistiyo.

kompas/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya