SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

UN 2015 ditinjau langsung Presiden Joko Widodo. Ia mendukung pelaksanaan UN berbasis komputer atau computer based test (CBT).

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Ujian Nasional (UN) 2015 berbasis komputer atau computer based test (CBT) lebih irit dan efisien ketimbang tes pakai kertas atau paper based test (PBT).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Penilaian itu ia kemukakan Presiden Jokowi seusai meninjau pelaksanaan UN CBT di SMK Negeri 1 Jakarta, Jl. Budi Utomo No. 7, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015). Seiring dengan penilaian itu, Jokowi menggagas pengadaan komputer untuk sekolah-sekolah.

“[Pengadaan komputer] dibeli kementerian nantinya tidak hanya untuk ujian. Bisa dipakai untuk yang lainnya,” terang Jokowi.

Presiden Jokowi sempat pula mengingatkan bahwa kejujuran jauh lebih penting daripada nilai ujian. Maka dari itu nilai ujian mulai UN 2015 ini bukanlah faktor penentu kelulusan.

“Anak-anak terlihat santai tidak tertekan karena nilai ujian bukan faktor penentu kelulusan,” ungkap Jokowi.

Hemat 30%
Mendikbud Anies Baswedan menyatakan efisiensi anggaran untuk UN CBT mencapai 30 persen. “Biaya pengiriman untuk soal ujian itu Rp 80.000 per anak. Karena mengirim kertas dengan mengirim batu itu sama biayanya. Sama beratnya, sama mahalnya,” imbuh Anies.

Selain itu, Mendikbud menjelaskan ada 29 sekolah yang gagal melaksanakan UN CBT. Sebelumnya, UN CBT direncanakan diikuti 585 sekolah. “Dari 585 sekolah, 556 akhirnya mengikuti UN CBT,” jelas Anies.

Mengenai kendala yang kerap ditakutkan guru dan siswa, seperti mati listrik, error hingga gagal login, Anies mengatakan solusinya mudah. Menurut dia, ujian tak tabu diulang, demikian pula dengan UN 2015.

“Sebenarnya solusinya tinggal diulang saja. Karena seperti yang lain lain begitu diulang, berikan waktu yang cukup, langsung jalan. Cuma yang jadi masalah itu, begitu error lapor dulu, itu yang kemudian menjadi masalah. Ketika masalahnya selesai nggak lapor lagi,” jelas dia.

Otomatis
Di Solo, penyelenggaraan UN CBT hari kedua, Selasa, masih ditemui kendala. Komputer yang digunakan tiba-tiba log out otomatis saat siswa mengerjakan soal UN.

Salah satu siswa SMKN 9 Solo, Fitriyanti, 17, mengaku baru mengerjakan sekitar sepuluh soal pada Mata Pelajaran (Mapel) Matematika, Selasa pagi.

Secara tidak terduga komputer yang dia gunakan untuk mengerjakan UN log out otomatis.

Bukan hanya milik Fitriyanti, tetapi sejumlah komputer yang ada di ruangan ujian juga mengalami kendala yang sama. Dia mengaku sempat panik saat layar jawaban yang sedang dia kerjakan tiba-tiba log out dengan sendirinya.

Namun, petugas proctor berusaha menenangkan siswa supaya tidak gaduh. “Tadi sempat takut dan panik karena tiba-tiba log out sendiri. Setelah memasukkan token baru yang diberikan proctor, akhirnya bisa lagi,” ujar dia kepada wartawan di sekolah itu, Selasa.

Kendala teknis bukan hanya ditemui Selasa, pada hari pertama penyelenggaraan UN CBT di beberapa SMA/SMK Solo juga ditemui masalah. Salah seorang siswa SMK Negeri 4 Solo, Bangkit Diko S, mengaku komputer yang dia gunakan sempat mengalami gangguan jaringan, sehingga tiba-tiba log out dengan sendirinya. (JIBI/Solopos/Detik/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya