SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SEMARANG — Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) prihatin dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK 2013.

“Kami prihatin, karena UN 2013 merupakan yang terjelek selama pelaksanaan UN di Indonesia selama ini,” kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Sulistiyo, kepada wartawan di Semarang, Kamis (18/4/2013).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Sebab, sampai terjadi penundaan pelaksanaan UN di sejumlah provinsi, karena keterlambatan dalam pencetakan soal-soal ujian. Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY), lanjut dia, agar memberikan perhatian serius masalah UN tersebut.

“Presiden agar melakukan investigasi terhadap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini merupakan sikap resmi PGRI,” tandasnya.

PGRI, ujar Sulistiyo tidak akan menuntut pejabat yang bertanggungjawab pelaksanaan UN untuk mundur, karena percuma.

”Percuma dituntut mundur, karena pejabat di Indonesia sulit sekali untuk mundur. Sebaiknya presiden mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu,” papar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jateng ini.

Sedangkan kepada para guru, lanjut Sulistiyo, pihaknya telah membuat perintah harian supaya anak didik jangan sampai dikorbankan akibat amburadulnya UN ini.

Para guru yang pelaksanaan UN ditunda supaya tetap membangun semangat siswa supaya tetap tumbuh, sehingga dapat mengikuti UN.

”Kami juga meminta para guru menjaga agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan, serta menanamkan karakter yang baik kepada siswa yakni sportif dan tanggungjawab, dan jujur,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya