SOLOPOS.COM - Sejumlah anak bermain di dekat bendera-bendera partai yang dikibarkan. Bendera Partai UMNO yang berupa bendera berwarna merah putih dengasn gambar keris dan bendera koalisi Barisan Nasional yang berwarna biru dengan gambar neraca atau timbangan terlihat di sini. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, JAKARTA–Partai koalisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengatakan Barisan Nasional (BN) telah siap ambil bagian dalam pemerintahan Malaysia.

Meski begitu, pihak BN menekankan tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan jika dipimpin koalisi Perikatan Nasional (PN) oleh Muhyiddin Yassin.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal UMNO, Ahmad Maslan seusai pertemuan dengan Dewa Tinggi UMNO, Kamis (24/11/2022).

“Dewan Tinggi (UMNO) telah mempertimbangkan dengan hati-hati poin-poin utama setelah diskusi antara BN dengan Pakatan Harapan (PH) dan Perikatan Nasional (PN),” Ahmad Maslan.

Dia menyatakan bahwa dewan tinggi UMNO telah memutuskan mematuhi keinginan raja untuk BN ambil bagian pemerintahan yang tidak dipimpin PN.

Baca Juga: Pemilu Hadapi Kebuntuan, Sultan Malaysia Beri Ultimatum

“Dewan tertinggi dengan suara bulat memutuskan untuk mematuhi keinginan Yang Mulia Raja untuk Barisan Nasional mendukung dan mengambil bagian dalam pemerintah persatuan yang tidak dipimpin oleh Perikatan Nasional untuk memastikan terbentuknya pemerintahan yang stabil dan makmur,” imbuh dia.

Sebelumnya, pada Senin (21/11/2022), para pemimpin PH dan BN bertemu di hotel Seri Pacific untuk membahas pembentukan pemerintahan baru.

Media lokal juga melaporkan bahwa beberapa tokoh BN dan PN mengadakan pembicaraan di Hotel St Regis di Kuala Lumpur pada Rabu (23/11/2022).

Ahmad Maslan mengatakan bahwa dewan tertinggi UMNO akan mematuhi dan menerima pembentukan pemerintahan atau struktur pemerintahan lainnya yang akan ditetapkan oleh raja.

Ia juga mengatakan, DPP UMNO mendukung kepemimpinan presiden partai Ahmad Zahid Hamidi.

Baca Juga: Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin Berebut Kursi PM Malaysia

Pada Rabu (23/11/2022) pagi, ketua BN Ahmad Zahid, wakilnya Mohamad Hasan dan sekretaris jenderal koalisi Zambry Abdul Kadir terlihat mengemudi ke halaman istana untuk audiensi kerajaan dengan Raja.

Kemudian, Raja telah memutuskan bahwa 30 anggota parlemen BN harus mengambil bagian dalam pemerintahan berikutnya.

“Keputusan Tuanku adalah membentuk pemerintahan persatuan,” kata Ahmad Zahid, seperti dilansir dari CNA, Kamis (24/11/2022).

BN menjadi kepercayaan raja, setelah hasil pemilihan umum ke-15 (GE15) belum jelas terlihat pemenangnya, dengan koalisi PH dan PN yang berlomba untuk membentuk pemerintahan baru.

PH, yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim, menjadi yang terbaik dalam pemilu pada Sabtu (19/11/2022) dengan meraih 81 kursi.

Baca Juga: Malaysia Gelar Pemilu 19 November, Ini Profil 4 Calon Perdana Menteri…

Adapun kursi tambahan yang dimenangkan oleh Syed Saddiq dari Aliansi Demokrasi Bersatu Malaysia (MUDA) menjadikan penghitungan itu menjadi 82.

PN, mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin membuntuti dengan 73 kursi.

Ini berarti tidak ada koalisi yang memiliki jumlah mayoritas dari 112 kursi di parlemen dengan 222 kursi.

BN menempati posisi ketiga jauh di belakang PH dan PN, memenangkan 30 kursi parlemen.

Setelah raja memanggil Anwar dan Muhyiddin pada Selasa (22/11/2022) sore ke istana untuk menyelesaikan kebuntuan, pemimpin PH mengatakan bahwa penguasa belum membuat keputusan.

Baca Juga: Pemilu Malaysia Berakhir, Tak Ada Partai Mayoritas di Parlemen



Muhyiddin dalam keterangan terpisah mengatakan bahwa raja telah meminta PH dan PN untuk bersama membentuk pemerintahan, tetapi PN menolak saran tersebut.

Pada Rabu (23/11/2022), istana mengumumkan bahwa raja akan mengadakan pertemuan khusus dengan sesama penguasa pada hari ini, Kamis (24/11/2022) untuk mencari pandangan tentang kebuntuan dalam pembentukan pemerintahan baru.

Menurut pihak istana, pertemuan khusus dengan para penguasa Melayu itu bertujuan agar raja mendapatkan pandangannya sebelum mengambil keputusan, untuk kepentingan dan stabilitas negara serta rakyat.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul UMNO Janji Patuhi Raja Malaysia, Tapi Tolak Dipimpin Muhyiddin Yasin

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya