SOLOPOS.COM - Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jateng demo di kantor gubernurnan Jateng (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jateng demo di kantor gubernurnan Jateng (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jateng demo di kantor gubernurnan Jateng (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jateng membantah salah memahami pernyataan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo tentang (UMK) 2014 senilai Rp5 juta per bulan.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Sekretaris DPD SPN Jateng, Nanang Setiyono, mengatakan pernyataan gubernur sudah jelas supaya buruh menuntut upah minimum kabupaten/kota (UMK) Rp5 juta.

”Gubernur jangan malah balik menuding buruh yang salah memahami pernyataannya. Kami menilai pernyataan Ganjar serius sehingga menuntut UMK Rp5 juta,” katanya ketika ditemui Solopos.com di sela demonstrasi SPN di depan Kantor Gubernur Jateng Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (24/10/2013).

Demonstrasi diikuti ribuan buruh anggota SPN yang berasal dari berbagai kabupaten/kota, seperti Semarang, Salatiga, Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Batang, Sukoharjo, dan lainnya.

Mereka menuntut gubernur menetapkan UMK 2014 senilai Rp5 juta, serta menolak Instruksi Presiden (Inpres) No. 9/2013 tentang Penetapan UMK.

Nanang lebih lanjut menyatakan, setelah buruh menuntut UMK sesuai tantangan gubernur, kemudian dikatakan salah paham, bahkan menganggap sebagai guyonan.

”Kami menanggapi pernyataan Ganjar supaya menuntut UMK Rp5 juta serius, karena sesuai dengan harapan buruh. Bukan bercanda atau guyonan,” tandasnya.

Divisi Komunikasi dan Informasi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng, Prabowo Luh Santoso, menegaskan masalah UMK sangat serius sehingga tidak bisa dijadikan guyonan.

”Gubernur jangan menyikapi UMK dengan guyonan, karena buruh menganggap serius pernyataan gubernur tentang UMK Rp5 juta,” papar dia.

Sebab, imbuh dia, buruh tidak main-main dalam menuntut UMK 2014, Gerbang telah menyiapkan konsep yang jelas dan terukur.

”Masalah UMK ini serius, gubernur jangan menyikapi dengan guyonan,” kata dia.

Seperti diberitakan, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan buruh salah memahami pernyataan dirinya supaya menuntut UMK 2014 senilai Rp5 juta per bulan.

“Salah dia [buruh], salah memahami. Saat buruh menyebutkan angka-angka usulan UMK ada Rp1,4 juta, Rp1,5 juta, Rp3 juta, dan Rp4 juta, saya candai kenapa tidak Rp5 juta,” katanya kepada wartawan di Semarang, Rabu (2/10/2013).

Ganjar kemudian menjelaskan, munculnya pernyataan Rp5 juta itu sewaktu bertemu dengan buruh beberapa waktu lalu dia menanyakan apakah tuntutan UMK sudah dikomunikasikan dengan pengusaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya