Buntut perseteruan dengan Qatar, Arab Saudi mencabut lisensi Qatar Airways.
Solopos.com, JAKARTA — Arab Saudi resmi mencabut lisensi Qatar Airways dan memerintahkan kantornya ditutup dalam waktu 48 jam. Keputusan itu diterbitkan sehari setelah negeri minyak itu melarang semua pesawat asal Qatar mendarat di bandara negerinya.
Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink
Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) juga mengatakan dalam pernyataan resmi bahwa setiap lisensi yang diberikan kepada pegawai Qatar Airways juga akan ditarik.
“Pembatalan lisensi tersebut menunjukkan bahwa pertengkaran ini akan berlangsung lama dan sulit. Anda tidak mencabut lisensi jika Anda mengharapkan resolusi dengan cepat,” kata Kepala Analis StrategicAero Research, Saj Ahmad, yang berbasis di Inggris, dikutip dari Reuters, Selasa (6/6/2017).
Sebelumnya, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan lewat udara, laut dan darat dengan Doha pada hari Senin (5/6/2017), menuduh negara tersebut mendukung terorisme. Aksi ini diikuti dengan pemutusan hubungan diplomatik oleh tiga negara lainnya, yaitu Yaman, Libya dan Maladewa.
Adapun, Ahmad mengatakan kerugian dari penerbangan asal Qatar yang dibatalkan akan menelan jutaan dolar Qatar sebagai pendapatan yang hilang. “Tantangan sebenarnya adalah apa yang bisa dilakukan Qatar untuk mengurangi [kerugian], dan saat ini, sepertinya tidak ada dalam posisi untuk melakukan apapun.”
Otoritas penerbangan Arab Saudi mengatakan bahwa pelanggan yang meminta penyesuaian tiket ke atau dari Qatar harus berkomunikasi dengan perusahaan melalui telepon atau melalui situs webnya.
Puluhan orang memadati kantor Qatar Airways di Riyadh tengah pada Selasa pagi, meminta pengembalian uang atau untuk memesan ulang penerbangan dengan maskapai lain.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
