Solopos.com, JAKARTA — Mantan narapidana terorisme kasus Bom Bali 1, Umar Patek, menegaskan komitmen cinta kepada NKRI dalam memperingati HUT Ke-78 RI.
Mantan bomber paling dicari itu mengatakan kemerdekaan dimaknai dengan komitmen untuk merdeka dari semua pemikiran radikalisme dan ekstremisme yang berbasis kekerasan.
Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI
“(Merdeka) melepas semua pemikiran kekerasan, dan berbalik untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang damai,” kata Umar Patek sebagaimana dikutip dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diterima di Jakarta, Rabu (17/8/2023).
Cara melepaskan diri dari ideologi kekerasan tersebut, kata Umar, adalah dengan mengisi kegiatan positif dan menyaring informasi yang mengarah kepada hal-hal negatif.
Ia mengajak masyarakat meninggalkan pemikiran ekstrem dan kembali ke pangkuan NKRI.
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI menjadi spesial bagi Umar karena ia bisa merasakan euforia kemerdekaan bersama masyarakat setelah bebas bersyarat dari LP Kelas 1 Surabaya pada 7 Desember 2022.
Umar turut aktif dalam kegiatan perlombaan perayaan HUT RI di lingkungan rumahnya.
Meski dikenal sebagai mantan narapidana teroris dan buronan kelas dunia, Umar mengaku tidak canggung berbaur dengan masyarakat sekitar.
“Bersyukur bisa bersosialisasi, duduk sama rata sama rendah bersama warga mengikuti aktivitas itu,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Bagi Umar, kesalahan masa lalu merupakan bagian dari hidupnya.
Ia mengaku saat ini fokus menata kembali kehidupannya dan masa depan yang lebih bermanfaat.
Umar mengatakan momentum kemerdekaan RI adalah hal yang sakral.
Pasalnya, para pahlawan telah berkorban untuk mengusir penjajah demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
