SOLOPOS.COM - Rangkaian kegiatan sosialisasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diadakan oleh UKSW. (Istimewa/UKSW).

Solopos.com, SOLO —  Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diterapkan agar mahasiswa memiliki pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.

MBKM juga memberikan pengetahuan serta wawasan yang lebih luas dalam dunia pendidikan dan dunia usaha. Khususnya di lokasi penempatan yang berkolaborasi dalam mendukung program MBKM.

Melalui kebijakan MBKM, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengasah lebih tajam soft skills dan hard skills yang dimiliki.

Hal ini dapat diperoleh melalui keikutsertaan melalui berbagai kegiatan di luar program studinya baik di dalam maupun di luar kampus UKSW.

Mahasiswa juga dapat berkolaborasi memberikan ide gagasan dan pikiran, bersama para stakeholder di berbagai instansi.

Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Bidang MBKM dan Magang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM), Rendy H. Abraham, S.I.Kom., M.I.Kom., melalui surat elektronik yang dikirimkan kepada Solopos.com, Kamis (16/3/2023).

Dikatakannya bahwa saat ini FISKOM secara rutin menggelar sosialisasi dan diskusi mengenai berbagai manfaat dari program MBKM.

“Belum lama ini kami mengadakan bincang asik sebagai wadah berbagi informasi dan pengalaman dalam mengikuti berbagai program MBKM kepada para mahasiswa FISKOM yang sedang dan akan mengambil mata kuliah magang namun tertarik untuk mengambil jalur MBKM. Harapannya, mahasiswa dapat mengetahui lebih dini mengenai apa saja yang harus dipersiapkan dalam proses seleksi, pemberkasan, serta pengalaman yang didapat di lapangan selama proses MBKM hingga proses pelaporan akhir,” jelasnya.

Libatkan Stakeholder

Rendy H. Abraham menambahkan mahasiswa yang pernah mengikuti program magang melalui jalur MBKM dihadirkan untuk berbagi pengalaman.

Rencananya kegiatan ini rutin diadakan setiap bulan sesuai agenda yang telah dijadwalkan, dengan narasumber dari mahasiswa maupun stakeholder berbagai instansi yang akan memberikan sharing pengalaman seputar MBKM.

Sementara itu, sharing session bertema Pengalaman seru dan asyik berkegiatan MBKM juga diselenggarakan oleh Fakultas Hukum (FH) UKSW, belum lama ini.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Bidang MBKM dan Magang FH UKSW, Mardian Putra Frans, S.H., menjelaskan  kepada peserta tentang MBKM secara umum dengan menekankan manfaat dari kegiatan MBKM yang juga dapat dikonversi ke SKS mata kuliah.

Menurut Mardian, ini menjadi penting karena selama ini masih ada stigma di kalangan mahasiswa dalam menilai MBKM sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat.

Tiga mahasiswa yang telah melaksanakan MBKM Program Kampus Mengajar dihadirkan sebagai narasumber.

“Ketiga narasumber menjelaskan tentang syarat, tata cara pendaftaran dan pengalaman-pengalaman menarik yang diperoleh saat melaksanakan kegiatan kampus mengajar, seperti pengalaman mereka belajar dengan siswa yang berkebutuhan khusus. Manfaat lain yang dibagikan juga mengenai konversi mata kuliah sehingga memangkas waktu perkuliahan,” imbuhnya.

Direktur Direktorat Pembelajaran dan Pengajaran (DAR) UKSW, Yustinus Calvin Gai Mali, S.Pd., M.Hum., Ph.D. (Istimewa).

Rutin digelar

Direktur Direktorat Pembelajaran dan Pengajaran (DAR) UKSW, Yustinus Calvin Gai Mali, S.Pd., M.Hum., Ph.D., menyebut jika UKSW secara rutin menyelenggarakan sosialisasi mengenai MBKM.

Disampaikannya bahwa UKSW merespons positif kebijakan MBKM yang dikeluarkan oleh pemerintah, dibuktikan dengan adanya berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan mendorong mahasiswa UKSW untuk semakin terlibat aktif dalam kegiatan MBKM.

“Secara periodik kami menyosialisasikan kepada koordinator MBKM dan magang tingkat fakultas untuk menggiatkan kegiatan MBKM. Sehingga bagi fakultas yang belum aktif dihimbau untuk semakin dapat aktif melaksanakan program pemerintah ini. Kurikulum baru di UKSW yakni Talenta Merdeka yang saat ini masih dalam proses pemantapan akhir juga memberikan wadah bagi mahasiswa menjalankan atau mengambil mata kuliah, melaksanakan kegiatan MBKM dengan lebih baik baik dari segi pelaksanaannya hingga konversi SKS ke mata kuliah yang ada di setiap program studi,” tegasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya