SOLOPOS.COM - Mengusung tema “Implementasi Kurikulum Merdeka” dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menjalin kerja sama dengan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), beberapa waktu lalu.

Solopos.com, SALATIGA – Mengusung tema “Implementasi Kurikulum Merdeka” dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menjalin kerja sama dengan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini digelar di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Wakil Bupati setempat Johanis Uly Kale, A.Md., S.Pd., turut hadir mendukung kegiatan tersebut.

Sementara itu, delegasi yang hadir dari UKSW adalah Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (WR KK) Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D (AFHEA), Ketua PkM Yustinus Windrawanto, S.Pd., M.Pd., Direktur Direktorat Penjaringan Beasiswa dan CSR (DPB) Pratiwi Cristin Harnita, S.Sos., M.I.Kom., Dosen Program Studi (Prodi) Teologi Pdt. Imanuel Teguh Harisantoso, M.Si., dan Dosen Prodi Pendidikan Matematika Erlina Prihatnani, S.Si, M.Pd.

WR Yafet Rissy mengungkapkan rasa senangnya saat berada di Kabupaten Sabu Raijua. Dalam sambutannya, WR Yafet Rissy menekankan pentingnya kehadiran GMIT dalam menciptakan generasi unggul yang akan menjadi kekuatan bagi GMIT dan Kabupaten Sabu Raijua, serta mendorong kemunculan generasi unggul untuk Indonesia.

Menurutnya, sangat perlu memelihara optimisme sebagai langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. WR Yafet Rissy menjelaskan, bahwa selama di UKSW dirinya mengambil bagian untuk remodelling sekolah-sekolah GMIT. “Saya sudah membentuk tim remodelling sekolah-sekolah GMIT untuk standar nasional dan internasional,” ungkapnya.

Menciptakan Generasi Unggul

Memiliki fokus dalam melakukan pelatihan kurikulum, WR Yafet Rissy mengungkapkan jika UKSW sudah melakukan itu pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Satya Wacana. Disampaikannya, sekolah tersebut telah melakukan pertukaran pelajar ke Australia dan tinggal di sana selama satu sampai dua bulan. WR Yafet Rissy menekankan, bahwa mereka ingin menerapkan model itu di sekolah-sekolah unggul di Kabupaten Sabu Raijua.

Tidak hanya Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) Ada Hari Klasis di Sabu Raijua, WR Yafet Rissy menjelaskan untuk pertama kalinya ada empat yang akan remodelling. Empat di antaranya yakni Yapenkris Agape Klasis Mollo Barat, Yapenkris Toisneno Klasis Soe Timur, Yapenkris Ada Hari Klasis Sabu Raijua, dan Yapenkris Hiti Kefa Klasis Timor Tengah Utara. “Empat yayasan ini akan kita mulai proyek percontohan remodelling sekolah, dan saya harap mereka dapat memberikan cahaya kepada sekolah-sekolah di sekitarnya,” tuturnya.

Adapun bentuk kerja sama lainnya yakni gereja akan menjadi tempat praktik lapangan mahasiswa UKSW. Dalam hal ini WR Yafet Rissy menjelaskan jika nantinya mahasiswa UKSW dapat membantu gereja dalam merancang website dan database jemaat, sistem informasi akuntansi sederhana, hingga merancang warta jemaat digital. Lebih dari itu, UKSW juga menyediakan beasiswa untuk jemaat GMIT mulai dari program sarjana hingga program doktor.

Implementasi Kurikulum Merdeka

Membersamai kerja sama juga dilakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Ketua PkM Yustinus Windrawanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa Tim PkM UKSW ingin mengimplementasikan Kurikulum Merdeka kepada para Guru Sekolah Dasar (SD) di lingkungan Yapenkris Ada Hari yang berada dalam naungan GMIT. Lokasi yang cukup jauh dan perjalanan panjang menjadi tantangan tersendiri bagi Yustinus Windrawanto. Walaupun begitu, menurutnya semua terbayar lunas ketika melihat antusias yang begitu besar dari guru-guru yang hadir.

“Mereka datang jauh-jauh, bahkan ada yang dari pulau sebelah datang untuk mengikuti rangkaian kegiatan ini dari pagi sampai sore,” tuturnya. Yustinus Windrawanto perwakilan Tim PkM menegaskan bahwa pendidikan yang baik merupakan kunci utama bagi warga Kabupaten Sabu Raijua, khususnya untuk mengembangkan ide-ide dalam upaya memajukan daerah ini. Disampaikannya, bahwa Kabupaten Sabu Raijua memiliki potensi yang sangat besar terutama pada bidang pariwisata.

Rekomendasi
Berita Lainnya