SOLOPOS.COM - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Sumberejo Kabupaten Magelangbelum lama ini.(Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Dalam rangka pemberdayaan kelompok tani Desa Sumberejo Kabupaten Magelang, tim dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) belum lama ini.

Didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), tujuan dari pemberdayaan ini adalah mendukung terciptanya desa wisata berbasis tanaman sayur dan tanaman hias.

Tim PkM terdiri dari Dosen Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Alfred Jansen Sutrisno, ST., M.Si., M.Agr., Dosen Prodi Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FId) Dr. Lasti Nur Satiani, S.S., M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Destri Sambara Sitorus, S.Pd., M.Pd., serta Dosen Prodi Agribisnis Damara Dinda Nirmalasari Zebua, SP., MP., bersama 8 mahasiswa UKSW.

Diungkapkan Damara Dinda Nirmalasari, Desa Sumberejo yang terletak di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang ini memiliki keindahan dan keunggulan di bidang pertanian khususnya tanaman hortikultura berupa tanaman sayur dan tanaman hias.

Menilik keunggulan yang dimiliki, kegiatan PkM UKSW diawali dengan pembangunan greenhouse, vertical garden, dan hamparan kebun tanaman hias serta sayur di Desa Sumberejo. Kemudian, masyarakat Desa Sumberejo dibekali beberapa pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasionalkannya.

Lebih lanjut, Damara Dinda Nirmalasari juga menuturkan bahwa dalam mengelola sebuah agrowisata, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan dari kelompok tani untuk dapat menerapkan tata kelola destinasi yang baik.

“Maka dari itu, tim PkM bersama masyarakat desa membentuk organisasi pengelola destinasi dan membekali kemampuan tata kelola destinasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Adapun kegiatan workshop pembuatan model paket wisata juga dilakukan tim PkM dengan masyarakat yang akan diterapkan pada agrowisata berbasis hortikultura. Selain dibekali manajemen tata kelola destinasi, literasi keuangan juga dianggap penting untuk dipahami oleh masyarakat desa sebagai pengelola agrowisata. Oleh karena itu, tim PkM melakukan FGD untuk membekali masyarakat tentang literasi keuangan.

Dalam kegiatan workshop tersebut, masyarakat juga dibekali keterampilan untuk mengelola keuangan menggunakan sistem keuangan yang telah disiapkan oleh tim pengabdian.

“Harapannya, masyarakat mampu mengelola keuangan agrowisata secara inklusi menggunakan sistem pencatatan keuangan yang telah disiapkan oleh tim PkM,” imbuhnya.

Ditambahkan Damara Dinda Nirmalasari, bukan hanya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), pembekalan mengenai keterampilan promosi dilakukan dengan memanfaatkan platform digital seperti website, instagram, Tiktok, Youtube, dan Facebook.

Selain kegiatan-kegiatan di atas, tim juga membekali masyarakat dengan kegiatan workshop penataan tanaman serta penerapan teknologi pertanian modern dan pemeliharaannya. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu mengelola agrowisata Desa Sumberejo dengan baik dan berkelanjutan.

Sementara itu, melalui rilis yang dikirim Kepala Desa Sumberejo Subandi mengungkapkan cita-cita untuk menjadikan Desa Sumberejo menjadi desa wisata berbasis hortikultura. Namun begitu, beberapa permasalahan yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan teknologi pertanian modern dan belum memiliki bekal manajemen dalam tata kelola destinasi wisata menjadi tantangan pemerintah Desa Sumberejo.

“Dengan adanya program-program dari tim PkM UKSW diharapkan Desa Sumberejo dapat menjadi desa wisata berbasis tanaman sayur dan hias,” ujarnya.

 

Rekomendasi
Berita Lainnya