SOLOPOS.COM - Perwakilan UKSW menerima kunjungan dari Compassion Indonesia Foundation di Rumah Noto, Kamis (22/6/2023).

Solopos.com, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dan Compassion Indonesia Foundation akan memperluas bentuk kerja sama melalui berbagai program.

Salah satu program yang sudah berjalan adalah pengiriman puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) ke Compassion Indonesia Foundation untuk menjadi enumerator. Direktur Direktorat Kerjasama (Diker) UKSW, Dian Toar Yusak Getroidester Sumakul, S.Pd., M.A., mengatakan UKSW dan Compassion Indonesia Foundation akan melakukan penjajakan kerja sama dalam bentuk lain.

Rencananya, bentuk kerja sama itu antara lain career workshop, internship mahasiswa, dan job vacancy posting.

“Dari percakapan kami, banyak peluang yang bisa saling kita berikan antara UKSW dengan Compassion Indonesia Foundation. Adapun salah satu hal yang dapat kita berikan misalnya memberikan training kepada staf Compassion Indonesia Foundation sesuai dengan kepakaran yang kita miliki, begitu juga sebaliknya,” tutur Dian Toar, seusai menerima kunjungan tim Compassion Indonesia Foundation, di Rumah Noto, Kamis (22/06/2023) siang.

Tim Compassion Indonesia Foundation ditemui Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Drs. Daru Purnomo, M.Si., bersama Dian Toar dan Direktur Direktorat Kealumnian dan Karier (DKK) Dra. Lina Sinatra Wijaya, M.A., beserta jajarannya.

Perwakilan Compassion Indonesia Foundation yang hadir yaitu Penjabat Sementara Direktur Nasional David Christian Samuel, Senior People and Culture Strategic Partner Daniel TH Situmeang, Senior Talent Acquisition Merisha F. Vargas, Talent Acquisition Jay Bitas, dan Public Relations Specialist Tonny Christian Tunya.

Daru menyambut dengan sukacita kunjungan langsung tersebut. Sebelumnya, Fiskom telah mempunyai Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Compassion Indonesia Foundation. Harapannya melalui kunjungan tersebut, kerja sama yang terjalin antara kedua pihak akan semakin luas, begitu pula di tingkat universitas.

40 Enumerator

Sementara itu, David menyebutkan banyak alumni UKSW yang bekerja di Compassion Indonesia Foundation. Ia juga bersyukur atas bantuan enumerator dari UKSW. Harapannya, melalui pertemuan itu dapat membuka kerja sama dalam bentuk yang lain. Misalnya dalam bentuk pengabdian masyarakat.

Terpisah, dalam wawancara secara daring dengan Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si., dosen Fiskom yang juga koordinator program, mengatakan baru-baru ini UKSW memberangkatkan 40 mahasiswa tingkat akhir dan alumni UKSW menjadi enumerator.

Ke-40 enumerator tersebut bergabung pada program Data Collector Compassion. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama yang terjalin antara Compassion Indonesia Foundation dengan Fiskom UKSW.

“Pada tahun ini Compassion Indonesia Foundation bekerja sama dengan Fiskom dan memberangkatkan 40 enumerator dari delapan fakultas yang ada di UKSW. Kegiatan ini juga bertujuan mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta membuktikan bahwa mahasiswa UKSW sebelum lulus sudah memperoleh pekerjaan,” ungkapnya.

Delapan fakultas

Lebih lanjut ia menuturkan kedelapan fakultas tersebut yakni Fiskom, Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Biologi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Teologi.

Sri Suwartiningsih menerangkan pada 11 Juni 2023 lalu, 30 enumerator telah diberangkatkan ke Medan untuk mengikuti pelatihan selama sepekan. Ketiga puluh enumerator tersebut ditempatkan di Nias, sekitar Sumatra, Kalimantan, dan sekitar Jawa hingga September mendatang.

“Kemudian pada 25 Juni 2023, kami akan memberangkatkan 10 orang dan empat orang untuk menambah di Universitas Maranatha yang kekurangan enumerator. Mereka dilatih selama sepekan. Selanjutnya akan kerja layan ke Papua, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur,” terangnya.

Memikat peserta

Program Data Collector Compassion Indonesia Foundation ini memikat antusiasme peserta, Nuelita, salah satunya. Alumni Program Studi Sosiologi Fiskom ini mengatakan kerja layan sangat menyenangkan. Selain itu, ia dapat mengenal budaya dan masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Tahun lalu saya juga mendaftar kegiatan ini. Kegiatan ini sangat seru karena bersama teman-teman melakukan survei. Saya bertemu dengan banyak orang dengan berbagai budaya. Hal itu karena memang dalam bekerja sebagai tim survei, setiap kelompok berpindah pindah tempat,” tuturnya.

Senada, Silva yang juga telah mengikuti program ini, kembali mengikuti untuk kedua kalinya. Alumni prodi Ilmu Komunikasi Fiskom ini mengungkapkan rasa syukurnya bisa bergabung kembali diajak untuk mengenal serta keliling wilayah Indonesia.

Rekomendasi
Berita Lainnya