SOLOPOS.COM - Pasukan Rusia telah menghancurkan bangunan, infrastruktur, dan aset fisik lainnya senilai US$100 miliar di Ukraina sejak penyerbuan militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 hingga kini. (aa.com.tr)

Solopos.com, JAKARTA—Pemerintah Ukraina mengimbau para pengungsi yang melarikan diri ke luar negeri akibat invasi Rusia ke Ukraina untuk tidak kembali ke negaranya pada musim dingin ini karena krisis energi yang disebabkan oleh pemboman infrastruktur energi kritis oleh Rusia. Dilansir Aljazeera, Rabu (26/10/2022), Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan kepada warga Ukraina yang saat ini berlindung di luar negeri bahwa mereka harus menunggu sampai musim semi sebelum kembali ke Ukraina.

“Saya ingin meminta [mereka] untuk tidak kembali. Kita harus bertahan hidup di musim dingin,” katanya.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Rusia telah meluncurkan gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina. Hal ini menyebabkan pemadaman dan mengganggu pasokan air, setelah sebuah ledakan merusak jembatan yang menghubungkan Krimea, 8 Oktober 2022.

Baca Juga?Luas 256.142 Hektare, Ini Spesifikasi Ibu Kota Baru IKN

Pemerintah mengatakan serangan Rusia telah merusak hingga 40% sistem tenaga listrik Ukraina. Seorang pejabat di Kyiv pekan lalu memperingatkan bahwa penduduk perlu bersiap untuk kemungkinan pemutusan hubungan yang berlangsung berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Serangan terhadap infrastruktur pembangkit Ukraina terjadi di tengah melonjaknya harga energi, makanan, dan barang lainnya di Eropa, di mana sebagian besar dari jutaan pengungsi melarikan diri dari Ukraina setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

Hal ini menimbulkan masalah bagi para pengungsi, banyak dari mereka telah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan tetap yang dibayar dengan baik di negara tempat tinggal mereka yang baru. Vereshchuk mengatakan jaringan tidak akan bertahan jika pengungsi kembali dari luar negeri, dan situasinya hanya akan semakin buruk.

Baca Juga Jokowi Yakinkan Investor Tak Ragu Tanamkan Modal di IKN

“Kembali sekarang berarti mempertaruhkan diri Anda dan anak-anak Anda, kerabat Anda yang rentan,” katanya.

Lebih dari satu juta rumah tangga di Ukraina mengalami pemadaman listrik setelah serangan Rusia di seluruh negeri. Awal pekan ini, operator jaringan negara Ukrenergo mengatakan serangan itu menargetkan infrastruktur transmisi di Ukraina barat, tetapi pembatasan pasokan listrik diberlakukan di 10 wilayah di seluruh negeri, termasuk di Kyiv.

Dewan kota telah mendesak warga untuk menimbun air jika terjadi pemadaman.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Ukraina Krisis Listrik, Warga yang Mengungsi Diminta Tidak Pulang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya