SOLOPOS.COM - HARIANJOGJA/GIGIH M. HANAFI Andang Ismail (tengah) pencipta alat pencetak donat menunjukkan proses kerja alat tersebut usai menerima penghargaan juara pertama pada Lomba Cipta Disain alat tepat guna yang di selenggarakan oleh Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna DInas Perindagkop dan UKM DIY di Jl. AM. Sangaji, JOgja, Kamis (9/10.

UKM DIY tengah diincar 1.000 pengusaha dari 20 negara di Asia Pasifik dan Afrika.

Harianjogja.com, JOGJA – Sekitar 1.000 pengusaha dari 20 negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika meminta berbagai produk dan komoditas dari pengusaha industri kecil dan menengah Indonesia.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Pelaksana fungsi ekonomi dari perwakilan RI (KBRI/KJRI/KRI) akan memfasilitasi permintaan tersebut,” kata perwakilan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Dimas Samodra Rum, saat temu usaha “Menangkap Peluang Pasar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika” Kamis (7/5/2015).

Dalam kesempatan itu, 1.000 pengusaha tersebut menyediakan daftar permintaan produk dan komoditas yang diinginkan pengusaha dari berbagai negara kepada pengusaha IKM Indonesia.

“Daftar permintaan produk dan komoditas Indonesia dari para pengusaha berbagai negara tersebut telah disampaikan kepada para pengusaha IKM di sekitar Yogyakarta,” katanya.

Selain itu, para pengusaha IKM tersebut juga berkesempatan untuk berdialog dengan para pejabat dari perwakilan negara asing yang ada di Indonesia, serta dengan para diplomat Indonesia yang akan ditempatkan di perwakilan RI di luar negeri.

“Hingga saat ini ekspor utama Indonesia ke kawasan Asia Pasifik dan Afrika antara lain ‘furniture’, kerajinan, CPO dan turunannya, ‘consumer goods’, produk turunan minyak bumi, bahan kimia, garmen, serat benang, kendaraan bermotor, dan hasil laut,” katanya.

Namun, kata dia, produk-produk tersebut masih banyak diekspor melalui negara ketiga karena kurangnya promosi peluang pasar serta data dan informasi terkini mengenai perdagangan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Kemlu untuk “membumikan” diplomasi ekonomi yang diharapkan dapat bermanfaat langsung kepada pengusaha IKM khususnya dalam menangkap peluang pasar di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

“Kegiatan itu merupakan kesempatan emas bagi pengusaha IKM untuk dapat berperan langsung dalam mendorong ekspor Indonesia,” katanya.

Menurut dia, selama ini Perwakilan RI di luar negeri banyak mengirimkan informasi permintaan produk dan komoditas oleh pengusaha setempat tetapi belum banyak dimanfaatkan dari pengusaha IKM Indonesia antara lain karena pengusaha IKM belum tahu bagaimana menindaklanjutinya.

“Kegiatan itu diharapkan dapat membantu mendorong dan memfasilitasi pengusaha IKM untuk menindaklanjuti berbagai permintaan tersebut,” katanya.

Ia mengatakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut baik upaya Kemlu untuk menjangkau pengusaha IKM dalam menjual produk dan komoditas Indonesia ke luar negeri.”Diharapkan upaya seperti itu semakin sering dan berkesinambungan sehingga para pengusaha merasakan langsung bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh para diplomat Indonesia di luar negeri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya