SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ujian nasional SMA 2015 di Sukoharjo bakal menggabungkan 9 SMA/SMK di Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Ujian Nasional (UN) bagi siswa di sembilan SMA/SMK di Sukoharjo dipastikan digabung dengan sekolahan lain. Hal ini karena sekolahan-sekolahan itu belum memenuhi kriteria untuk menggelar UN secara mandiri karena alasan tertentu.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Kabid SMP, SMA, SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (12/3/2015), menginformasikan UN gabungan terjadi di dua SMA dan tujuh SMK di Sukoharjo. Dia menjelaskan UN SMA digabung karena ada sekolah yang belum pernah meluluskan siswa kelas XII sehingga belum terakreditasi. Sedangkan UN SMK digabung karena ada program keahlian di sekolahan tersebut baru dan belum pernah di-UN-kan.

UN gabungan tersebut terjadi di SMA Adhdhuha, Baki. Siswa di sekolahan tersebut akan mengikuti UN di SMAN 1 Kartasura. Selain itu SMA Alamin, Palur, akan digabung di SMAN Mojolaban. UN gabungan bagi siswa SMK terjadi di SMKN 5 Sukoharjo, SMK Harapan Kartasura, SMK Iptek Weru, dan SMK Muhammadiyah Kartasura. Tiga lainnya adalah SMK Pertiwi Kartasura, SMK Saraswati Grogol, dan SMK Tunas Bangsa Tawangsari.

“Persiapan-persiapan UN sudah dilakukan semua sekolahan, seperti latihan soal dan sebagainya,” papar dia.

Lelaki yang akrab disapa Heri itu mengatakan berdasarkan daftar nominasi tetap (DNT), siswa yang bakal mengikuti UN berjumlah 10.219 siswa SMA/SMK. Dia memerinci siswa SMA yang akan mengikuti UN tercatat ada 3.509 siswa dan Madrasah Aliyah (MA) 542 siswa. UN bagi mereka bakal digelar di 232 ruang dan diawasi 464 pengawas. Sedangkan siswa SMK yang akan mengikuti UN terdapat 6.168 orang. UN akan digelar di 333 ruangan dan diawasi 666 pengawas.

“POS [prosedur operasional standar] sampai sekarang belum kami terima. Tapi, yang jelas UN tetap akan digelar 13-15 April mendatang,” imbuh dia.

Heri melanjutkan pihaknya telah mengusulkan dua sekolahan untuk mengikuti UN berbasis komputer (computer based test atau CBT). Dua sekolahan itu adalah SMK Veteran 1 Sukoharjo dan SMA Assalaam Kartasura. Menurut dia hanya dua sekolahan tersebut yang memenuhi persyaratan untuk bisa menggelar UN CBT, karena memiliki personal computer (PC) yang memadai.

“Tapi kami belum mendapat keputusan dari Kemendikbud. Kalau sudah ada pemberitahuan akan ada verifikasi terlebih dahulu, apa kedua sekolahan yang kami usulkan disetujui,” kata Heri.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sukoharjo, Darno, mengatakan para guru telah memberi materi pelajaran tambahan untuk siswa kelas XII sebagai persiapan menghadapi UN. Selain itu pihaknya juga telah menggelar beberapa kali uji coba UN di sekolah.

“Kalau aturannya sudah fix, UN tahun ini tidak lagi menentukan kelulusan. Para pengajar dan siswa menyambut baik sistem baru ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya