SOLOPOS.COM - Dua siswa SMP Negeri 3 Sentolo melaksanakan Ujian Nasional (UN) di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) karena pertimbangan kondisi kesehatan pada Senin (9/5/2016).(Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Ujian nasional, puluhan peserta UN SMP menyatakan mundur setelah ada surat pernyataan.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo mencatat setidaknya ada 20 peserta Ujian Nasional (UN) 2016 jenjang SMP yang tidak hadir saat ujian utama, Senin-Kamis (9-12/5/2016), akhirnya benar-benar mengundurkan diri. Pengunduran diri mereka dituangkan dalam surat pernyataan resmi dari siswa terkait atau dari orang tua.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Dimintai konfirmasi terkait hal itu, Kasi Kurikulum Bidang SMP Disdikpora Solo, Waliyono, mengemukakan data peserta yang mengundurkan diri tersebut berdasarkan hasil pelaksanaan UN Susulan untuk jenjang SMP yang digelar Senin-Kamis (16-19/5/2016). Hari pertama UN Susulan, Senin, tercatat hanya ada 2 siswa yang hadir dari jumlah yang terdaftar sebagai peserta UN Susulan sebanyak 22 orang. Sementara hari kedua, tercatat ada 3 siswa yang hadir dari jumlah yang terdaftar sebagai peserta UN Susulan sebanyak 23 orang. Demikian pula hari ketiga, Rabu, tercatat hanya ada 2 siswa yang hadir dari jumlah yang terdaftar sebagai peserta UN Susulan sebanyak 23 orang. Bahkan hari keempat, Kamis, dari 23 siswa yang terdaftar sebagai peserta UN Susulan, yang hadir hanya 1 orang.

“Kami sudah meminta pihak sekolah untuk mendatangi rumah siswa yang tidak ikut UN Susulan tersebut. Ketika siswa memang sudah tidak bersedia untuk mengikuti UN ya siswa atau orang tuanya membuat surat pernyataan mengundurkan diri,” ungkap Waliyono, Kamis.

Terkait kelulusan siswa yang tidak ikut UN, Waliyono mengatakan kewenangan memutuskan ada di tangan sekolah melalui rapat Dewan Guru. Siswa yang tidak ikut UN tersebut dimungkinkan bisa lulus jika memang Dewan Guru memutuskan untuk meluluskan siswa tersebut. Namun hal itu dengan mempertimbangkan sejumlah faktor sesuai ketentuan pemerintah.

“Namun kalaupun lulus, siswa tersebut hanya mendapatkan STTB (surat tanda tamat belajar) namun tidak mendapatkan SKHUN (surat keterangan hasil ujian nasional) yang digunakan untuk mendaftarkan diri ke jenjang yang lebih tinggi, yakni SMA atau SMK,” terangnya.

Terkait satu siswa SMP Negeri (SMPN) 12 Solo yang mengalami kecelakaan lalu lintas di hari kedua UN Utama, Selasa (10/5/2016) lalu, Waliyono menjelaskan siswa tersebut belum bisa mengikuti UN Susulan karena masih menjalani perawatan.

“Dokternya belum mengizinkan karena kondisinya belum memungkinkan untuk ujian. Jadi terpaksa belum bisa ikut UN Susulan,” ungkapnya.

Waliyono mengakui jumlah peserta UN yang mengundurkan diri tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 11 siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya