SOLOPOS.COM - ilustrasi (Eni Widiastuti/Espos)

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 5 persen guru di Tanah Air tidak masuk dalam daftar peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) karena belum terakomodasi untuk bisa mengikuti UKG tahun ini.

Pemerintah mengakui Ujian Kompetensi Guru (UKG) 2015 baru diikuti sekitar 95 persen guru yang ada di Indonesia.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Sebesar 5 persen ini di antaranya karena telat [didaftarkan), sehingga tidak bisa mengikuti UKG sekarang,” ungkap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sumarna Surapranata, di sela-sela Seminar Nasional Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang digelar di Gedung Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (7/11/2015).

Dari persentase tersebut, Sumarna mengemukakan, sekitar 340.000 orang di antaranya adalah guru agama. Terkait hal itu, dia menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) terkait UKG bagi guru-guru agama.

“Sebab untuk guru agama, pembinaannya menjadi ranah Kemenag, bukan Kemendikbud. Terkait hal itu, kami akan berkoordinasi dengan Kemenag untuk pelaksanaan UKG bagi guru-guru tersebut,” terangnya.

Sumarna menyampaikan, selama ini pemerintah baru memiliki potret UKG terhadap 1,6 juta guru. Dia mengatakan, dengan ujian ini akan diketahui kemampuan guru.

Bagi guru yang kompetensinya kurang, akan diberikan perlakuan berupa pembekalan melalui pengembangan profesi berkelanjutan.

“Tidak melulu tatap muka, tetapi bisa daring,” katanya.

Namun demikian, kata dia, peningkatan kompetensi guru bukan melulu tugas pemerintah, tetapi kewajiban individu guru juga ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya