SOLOPOS.COM - (Reuters)

(Reuters)

MIAMI–Uji coba pesawat luar angkasa milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang akan digunakan dalam misi ke bulan, mengalami kegagalan. Pesawat pembawa kargo bernama Morpheus ini jatuh dan terbakar akibat adanya gangguan pada perangkat keras yang ada di dalamnya.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Morpheous yang merupakan prototipe berbiaya rendah ini didesain khusus untuk mengangkut kargo dalam penerbangan ke bulan dan ke sejumlah tujuan luar angkasa lainnya. Pesawat ini mampu mengangkut beban kargo yang cukup besar hingga 498 kilogram, seperti robot humanoid, mesin penjelajah ruang angkasa, atau laboratorium kecil yang memampu mengkonversi debu menjadi oksigen.

Uji coba digelar di Pusat Ruang Angkasa Kennedy, Miami, pada Kamis (9/8/2012) waktu setempat. Dalam uji coba tersebut, Morpheus berhasil mengudara selama beberapa saat tapi kemudian gagal saat melakukan uji terbang otomatis. Petugas pemadam bergegas memadamkan api yang membakar Morpheus usai terjatuh.

“Ada kegagalan komponen perangkat keras, yang membuatnya tidak mampu mengudara dengan stabil,” demikian pernyataan NASA soal kegagalan uji coba tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (10/8/2012).

“Kegagalan semacam ini telah diantisipasi sebelumnya, dan telah menjadi proses pengembangan bagi sistem perangkat keras pesawat ruang angkasa yang rumit. Apa yang kami pelajari dari uji coba ini akan membantu kita dalam membangun sistem yang lebih baik di masa mendatang,” imbuh NASA.

Saat ini, para ilmuwan NASA telah melakukan tes data untuk menyelidiki penyebab kegagalan uji coba ini. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Proyek Morpheus ini menghabiskan biaya sebesar US$ 7 juta atau sekitar Rp 66,3 miliar. Tujuan utama proyek ini adalah untuk menciptakan kendaraan ramah lingkungan untuk mengunjungi bulan, asteroid dan tujuan lainnya di luar angkasa.

Morpheus menggunakan sistem roket pendorong jenis baru yang ramah lingkungan, yakni dengan menggunakan oksigen dan gas metana. Keduanya dinilai merupakan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan dibanding bahan bakar roket lainnya yang dgunakan NASA saat ini. Selain itu, kedua zat tersebut bisa diproduksi di sejumlah planet lainnya dengan baik.

Insiden Morpheus ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah NASA sukses mendaratkan mesin robot canggih buatannya di planet Mars untuk pertama kalinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya