SOLOPOS.COM - Rektor UGM Prof Panut Mulyono. (Harian Jogja/Sunartono)

UGM akan mencari pihak yang menyebarkan surat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB)

Harianjogja.com, SLEMAN-Universitas Gadjah Mada (UGM) akan mencari pihak yang menyebarkan surat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) kepada Wakil Rektor yang membuat informasi internal bocor ke publik.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengaku belum mengetahui secara fisik surat tersebut karena tidak ditujukan ke Rektor, melainkan tertuju kepada Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan. Ia mengetahui fisik surat setelah sudah menjadi viral di media sosial.

“Yang menjadi pertanyaan itu, ini surat internal dari Dekan ke Wakil Rektor kok bisa beredar di luar, ini kan menjadi pertanyaan kami,” ungkap Panut kepada Harian Jogja, Sabtu (4/11/2017).

Selembar surat berkop UGM nomor 5447/UN1/EB/KL/2017 yang ditandatangani Dekan FEB UGM Eko Suwardi itu beredar di dunia maya pada Jumat (3/11/207). Surat tertanggal 26 Oktober 2017 yang ditujukan kepada Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan itu menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat.

Isi surat tersebut adalah usulan PMB melalui seleksi bibit unggul melalui bidang seni baca kitab suci dan hafal kitab suci. FEB UGM dalam surat tersebut menyatakan kesediaannya menjadi tim penguji dalam proses seleksi tersebut.

Mengingat surat itu seharusnya belum menjadi konsumsi publik melainkan internal UGM, pihaknya akan mencari siapa yang pertama kali memotret dan mengedarkan surat tersebut. Alasannya, jika hal tersebut dibiarkan, Panut khawatir justru dapat membahayakan di kemudian hari jika ada rahasia negara yang lebih besar tingkat kerahasiaannya justru dibocorkan oleh orang tersebut.

Ia menjadikan peristiwa bocornya surat internal itu sebagai pelajaran berharga bagi UGM. Terutama, bagi pegawai di bagian persuratan harus dapat menjaga sumpahnya sebagai pegawai.

“Kan jelas sebagai pegawai itu ada sumpah tidak boleh membocorkan rahasia negara, itu harus dipahamkan kepada mereka kalau ini dibiarkan begitu saja berarti kami tidak mendidik pegawai kami, nanti kami cari,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya