SOLOPOS.COM - Peresmian Pusat Studi Studi Tri Sakti dan Saemaul Undong di Komplek Fakultas Filsafat, Selasa (1/9/2015).(Harian Jogja/Joko Nugroho)

UGM memberikan gelar doktor pada Gubernur Gyeongsangbuk-Do Korsel

Harianjogja.com, SLEMAN – Gubernur Gyeongsangbuk-Do Korea Selatan Kim Kwan Yong, Selasa (1/9/2015) secara khusus mendapatkan anugerah gelar kehormatan Doktor Honoris Causa bidang pembangunan sosial dari Universitas Gadjah Mada.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Pada saat yang sama, juga diluncurkan Pusat Studi Trisakti dan Saemaul Undong di Gedung Filsafat UGM.

Rektor UGM, Prof. Dwikorita Karnawati, menjelaskan gelar honoris causa diberikan atas keberhasilan Kim Kwan-young mengentaskan kemiskinan di provinsinya, melalui pembudayaan gerakan spiritualitas desa atau yang disebut dengan Saemaul Undong Movement (SU).

“Di masa kepemimpinannya Kim mampu mendesain kebijakan publik berbasis gerakan SU untuk memberantas kemiskinan. Desa kecil ini mampu bangkit berkat semangat masyarakatnya menjadi desa milenium,” ujar Dwikorita.

Dwikorita melanjutkan gerakan SU mampu mengubah mental, pembangunan dan teknologi masyarakat desa di Korea menjadi semakin produktif dan kini telah menyebar ke dunia. Nilai-nilai SU dianggap selaras dengan nilai-nilai UGM dan bangsa Indonesia, yakni gotong royong dan kemandirian.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyambut baik kerja sama gerakan SU ini. Ia mengatakan gerakan SU sudah diterapkan di Gunungkidul dan berhasil.

“Semangat gotong royong dengan kebersamaan berlandas semangat SU sudah diterapkan di Gunungkidul dan hasilnya positif. Sehingga kami akan memperluas lagi ke desa lainnya,” kata Sultan.

Bahkan kini Pemda DIY dan Gyeongsang Utara Korea Selatan sudah menjadli ‘Sister Province’ setelah lebih 10 tahun menjalin kerjasama. Kedua provinsi sepakat akan meningkatkan kerjasama pemerintahan di sektor pertanian, perikanan, kebudayaan, kesenian hingga pendidikan.

Pusat Studi Tri Sakti dan Saemaul Undong

Di Komplek Fakultas Filsafat kini sedang dikembangkan Pusat Studi Tri Sakti dan Saemaul Undong. Pusat Studi ini diinisasi oleh Fakultas Filsafat, Fakultas ISIPOL, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan UGM bekerjasama dengan Pemerintah Korea Selatan.

Rektor UGM, Prof. Dwikorita Karnawati, menjelaskan pusat studi ini ditujukan sebagai wadah para peneliti dan mahasiswa untuk melakukan berbagai kajian dalam rangka mendukung dan meningkatkan pembangunan kapasitas masyarakat pedesaan.

“Kami ingin menekankan semangat gotong royong dengan semangat social enterpreneurship dalam gerakan Saemaul Undong di Korea Selatan dengan nilai-nilai Tri Sakti di Indonesia. Agar ke depan kami bisa ikut dalam mewujudkan kedaulatan politik, ekonomi dan budaya bangsa,” jelas Dwikorita.

Dwikorita menambahkan Indonesia patut mencontoh prinsip pembangunan di Korea Selatan berbasis Saemaul Undong dengan membangun bangsa dari pedesaan. Desa-desa  miskin di pinggiran dan pelosok didorong untuk mengembangkan ekonomi masyarakat desa melalui kegiatan pertanian dan industri.

“Sama dengan di Korea Indonesia juga harus membangun dari pinggiran dan tentunya konsisten dalam mencapai impian agar bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya dalam bidang ekonomi, politik, maupun budayanya,” kata Dwikorita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya