SOLOPOS.COM - Kegiatan Sosialisasi Keuangan Inklusif bagi Mahasiswa, Petani Muda, dan UKM di Teaching Factory Green Garden UDB Surakarta belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kemenko Perekonomian bekerja sama dengan Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta, Seknas BUMP, Distan Sukoharjo, dan 4 BUMN bersinergi dalam upaya mendorong pembiayaan inklusif bagi petani milenial dan mahasiswa.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, hal itu terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Keuangan Inklusif bagi Mahasiswa, Petani Muda, dan UKM,  yang berlangsung di Teaching Factory Green Garden UDB Surakarta belum lama ini.

Promosi KUR BRI Dorong Kemajuan Klaster Jambu Kristal di Purworejo

Hadir dalam kegatan tersebut Asisten Deputi (Asdep) Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Erdiriyo, SE, MM; Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, S.P., M.Si.; Ketua Seknas BUMP Indonesia, Dr. Ir. Sugeng Edi Waluyo, MM; Rektor UDB Surakarta, Assoc Prof Singgih Purnomo, MM, dan mitra BUMN, Bank Jateng Syariah, Jamkrindo, Pegadaian Syariah, Askrindo serta forum petani milenial Sukoharjo.

Dalam arahannya Erdi mengatakan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi, dan lembaga pembiayaan penting dalam keberlanjutan usaha petani milenial.

“Kemenko melalui deputi keuangan inklusif dan keuangan syariah terus berupaya meningkatkan pembiayaan inklusif bagi petani dengan tujuan mendorong perekonomian masyarakat perdesaan, sehingga perlu adanya sinergi di berbagai pihak pemerintah, swasta dan akademisi,” ujarnya.

Sementara itu Bagas menyampaikan kegiatan kolaborasi ini mengingatkan Kabupaten Sukoharjo merupakan percontohan Lumbung Pangan di Jawa Tengah.

“Banyak sekali petani milenial yang berinovasi meningkatkan nilai tambah produknya dalam kegiatan wisata edukasi dan penggunaan teknologi pertanian seperti penggunaan drone. Sehingga akses pembiayaan inklusif memudahkan petani milenial dalam mengelola usahanya,” ujar Bagas.

Kolaborasi ini, menurutnya juga memerlukan peran serta akademisi, salah satunya UDB Surakarta, PTS nomor 3 di Surakarta yang memiliki teaching factory kebun anggur, hidroponik sayuran, dan melon sebagai wisata edukasi, mengenalkan dunia pertanian ke masyarakat.

Rektor Singgih Purnomo menambahkan sinergi bisa diwujudkan melalui wisata pertanian paket lengkap dari UDB dan forum petani milenial Sukoharjo sehingga menarik turis lokal maupun asing untuk berkunjung ke Solo dengan wisata yang berbeda dari yang lain.

Sebagai lembaga pembiayaan BPD Syariah, Pegadaian Syariah, Jamkrindo, dan Askrindo mendukung penuh sinergi dengan memberikan akses yang mudah kepada petani milenial dan mahasiswa melalui pembiayaan tanpa agunan yaitu kredit usaha rakyat.

“Skema pinjaman ini memiliki tingkat suku bunga yang rendah sehingga tidak membebani petani,”ujar perwakilan dari Bank Jateng Syariah, Ludri Ambar.

Sementara itu Ketua Seknas BUMP (Badan Usaha Milik Petani) Sugeng Edi Waluyo mengatakan BUMP merupakan kelembagaan petani yang berbentuk korporasi dan yang menginisiasi kegiatan ini.

Dia berharap sinergi antara berbagai pihak mampu menyejahterakan petani, mendorong petani lebih mandiri, dan lebih berkualitas dalam upaya meningkatkan kemampuan petani sebagai produsen pangan.

Untuk terus memperkuat sinergi ini, diharapkan akan ada kegiatan tindak lanjut yang mengakomodasi program pemerintah Sukoharjo, akademisi UDB Surakarta, lembaga pembiayaan, petani milenial serta Kemenko yang mendukung kerja sama ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya