Gianyar--Ubud menjadi salah satu objek kajian pelaksanaan kegiatan Forum ASEAN “Services for Small and Medium Enterprises Cooperatives” (SMCEs) atau jasa Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang rencananya diselenggarakan pada tanggal 28 sampai 30 September 2010 mendatang di Denpasar, Bali.
“Dipilihnya Ubud sebagai objek kajian, mengingat selama ini Ubud dikenal sebagai daerah yang masih tetap mempertahankan kekhasan seni dan budayanya baik dalam pengembangan industri pariwisata dan kerajinan, ” kata Senior Conservationt & Trainer, Hubertus Sadirin saat ketemu Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sabtu (31/7).
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Dalam pertemuan itu, Hubertus Sadirin yang didampingi oleh Pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Sri Susanti Nanang Samodra mengatakan pihaknya bersama rombongan 10 negara ASEAN lainnya akan melakukan kunjungan ke Ubud pada saat dilangsungkannya acara Forum ASEAN SMECs di Denpasar nanti.
“Kami bersama rombongan akan menggali dan mendapat informasi tentang solusi Ubud dalam menghadapi tantangan dan persoalan pengembangan pariwisata yang berbasis seni dan budaya,” ungkapnya.
Selain itu, kata Hubertus, pihaknya bersama rombongan juga akan menggali keterlibatan masyarakat Ubud dalam mendukung dan mengembangkan pariwisata.
“Hasil kajian ini akan digodok untuk pengembangan UMKM di ASEAN, ” ujarnya.
Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dalam kesempatan pertemuan itu, dirinya sebagai warga Ubud akan memberikan informasi dan segala hal yang diperlukan mengenai kawasan wisata Ubud.
“Kami siap memberikan informasi yang diperlukan,” katanya.
Ia menambahkan, selama ini pengembangan kepariwisataan Ubud berbasis pada seni dan budaya yang diwariskan secara turun temurun. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas keseharian masyarakat yang tak pernah lepas dari adat, seni dan budaya.
“Selain terkenal dengan seni dan budayanya Ubud juga memiliki panorama alam yang memikat dan wisata kuliner,” ucapnya.
Dan dalam kesempatan itu, Bupati juga sempat mengatakan kalau Ubud berhasil meraih penghargaan Best City in Asia. “Hal ini sebagai bukti bahwa wilayah Ubud masih konsisten bertahan dengan adat serta budaya yang dimiliki,” katanya.
Ant/nad