SOLOPOS.COM - Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto tutup usia pada usia 76 tahun, Minggu (17/12/2023) pagi pukul 01.03 WIB.

Solopos.com, JAKARTA – Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto tutup usia pada usia 76 tahun, Minggu (17/12/2023) pagi pukul 01.03 WIB.

“Beliau meninggal dunia di RSCM Kencana pukul 01.03 WIB tadi,” kata Sekretaris dari Kuntoro Mangkusubroto, Anindityas, saat dilansir Antara di Jakarta, Minggu pagi.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Kesemek Blok S Nomor 2 Kompleks Kalibata Indah, Jakarta Selatan.

“[Almarhum] akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata setelah zuhur rencananya,” ujar Anindityas.

?????Kuntoro merupakan mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia periode 1998-1999 dan juga Mantan Direktur Utama PT PLN Persero pada 2000-2001.

Alumni Institut Teknologi Bandung dan Stanford University, Amerika Serikat, itu pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pelaksana – Badan Rehabilitasi Rekonstruksi Aceh-NIas yang bertugas melakukan pemulihan kawasan Aceh dan Nias pascatsunami dahsyat 26 Desember 2004.

Kemudian ia ditunjuk sebagai Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) pada Kabinet Indonesia Bersatu II di 2009.

UKP4 merupakan lembaga adhoc yang dibentuk Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan tugas-tugas khusus untuk memastikan kelancaran pemenuhan program kerja kabinet.

UKP4 berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Dalam melaksanakan tugasnya, UKP4 dibantu serta berkoordinasi dengan kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, pemerintah daerah (Pemda), dan pihak lain yang terkait, dalam menjalankan tugasnya.

Obituari

Kuntoro Iman Subagyo Mangkusubroto masuk ITB tahun 1965, saat menjelang pergantian rezim di Indonesia. Ia menjadi bintang terang di angkatannya dan menjadi dosen di TI ITB bersama dengan Dr. RM. Soetarno.

Putra Pitoyo Mangkusubroto itu menempuh pendidikan S1 di TI ITB lalu melanjutkan S2 di Stanford University, Amerika Serikat, bidang Industrial Engineering dan Civil Engineering, kemudian menjadi doktor pertama bimbingan Prof. Matthias Aroef dari TI ITB di bidang pengambilan keputusan.

Satu yang sangat menonjol dari Kun adalah penguasaan pemecahan permasalahan sejak konsep sampai detail teknis yang harus dilakukan sesuai dengan kepakarannya di bidang pengambilan keputusan.

Perjalanan kariernya terbilang mulus dan sesuai dengan ekspektasinya, menjadi dosen TI ITB, Direktur Utama PT Bukit Asam, Direktur Utama PT. Timah, Direktur Utama PLN, Ketua Revitalisasi Aceh yang porak poranda karena bencana tsunami 9,3 skala skala richter pada 26 Desember 2004, gempa ke 5 terbesar di dunia, yang menelan korban 230.000 an jiwa meninggal dunia di Aceh.

Ia juga mengakomodasikan bantuan dari berbagai negara dengan tingkat kesuksesan tertinggi di dunia dalam pemulihan bencana alam dan penggunaan uang bantuan tanpa catatan kelam yang sering menyertai dana bantuan yang diberikan.

Kun pernah menjadi Menteri Pertambangan dan Energi serta menjadi ketua badan monitoring kementerian seluruh Indonesia atau Kepala Unit Pengelolaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Presiden (UKP-PPP) pada 2009-2014, sebuah jabatan menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II yang ditugaskan untuk menjadi mata, telinga, dan tangan Presiden.

Bersama dengan 9 dosen ITB yang lain, Prof Kuntoro, dengan Prof. Surna Tjahja Djajadiningrat, Ir. Arson Aliludin, DEA, Ir Nurhajati, MSc, Prof. Jann Hidajat, Ir. Budi Permadi, MP, Prof. Sudarso, Prof. Dermawan Wibisono, Prof. Utomo Sarjono Putro, Prof. Aurik Gustomo, menjadi pendiri Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB atas penugasan rektor ITB yang visioner, dan Dr. Kusmayanto Kadiman pada 31 Desember 2003.

Pendirian sekolah bisnis di lingkungan Institut Teknologi tertua di Indonesia, tak urung menimbulkan polemik keras dari para senior waktu itu.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya