SOLO — Penunggakan pembayaran pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Solo hingga 29 April senilai Rp6,5 miliar. Nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan tanggal yang sama pada tahun sebelumnya yakni sekitar Rp8 miliar.
Pejabat Humas PLN Solo, Soeharmanto, mengatakan dana penunggakan tersebut berasal dari 59.331 pelanggan yang berada di area Soloraya. “Dana penunggakan itu merupakan komulatif dari sebelumnya, bukan hanya satu atau dua bulan terakhir,” terang Soeharmanto kepada Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (3/5/2013).
Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback
Menurut Soharmanto, penunggak paling banyak berasal dari sektor rumah tangga. Hal ini karena jumlah pelanggan rumah tangga yang terbesar, yakni 1.023.196 pelanggan. Selain itu, beberapa perumahan yang belum dihuni pun juga menjadi salah satu kendala pembayaran listrik.
Soeharmanto menyatakan untuk mengurangi jumlah penunggak, pihaknya melakukan beberapa cara diantaranya dengan menagih, sosialisasi melalui media dan langsung ke masyarakat.
Sementara itu, hingga April, jumlah pelanggan PLN tercatat sebanyak 1.092.772 yang terbagi atas sosial (23.522), rumah tangga (1.023.196), bisnis (39.408), industri (1.079), kantor (4.300) dan lainnya (1.267). namun dari jumlah pelanggan tersebut, sektor industri menghabiskan paling banyak konsumsi listrik, yakni sebesar 171.013.056 KWH.