SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SOLO—Tunggakan listrik pelanggan PLN Soloraya di bulan Agustus membengkak menjadi Rp7,1 miliar (M). Angka itu melebihi rata-rata nilai tunggakan di bulan-bulan sebelumnya yang hanya berkisar Rp4 miliar-Rp5 miliar.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Melonjaknya nilai tunggakan pembayaran listrik hingga hampir 80% tersebut diduga disebabkan masyarakat masih sibuk dengan aktivitas mereka selama Lebaran. Selain itu, anggaran rumah tangga pelanggan juga banyak tersedot untuk kegiatan Lebaran dan tahun ajaran baru yang telah dimulai sehingga kewajiban membayar listrik diabaikan.

Pejabat Humas PLN Area Surakarta, Suharmanto, menjelaskan tunggakan senilai Rp7,1 miliar itu tercatat tinggi melebihi rata-rata bulan reguler. Nilai tunggakan itu berasal dari 93.000 pelanggan. Pada bulan-bulan sebelumnya pelanggan yang tercatat menunggak hanya sekitar 60.000 pelanggan. “Kondisi ini memaksa kami bertindak untuk segera terjun langsung menemui pelanggan,” kata Suharmanto, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Rabu (29/8/2012).

Lebih jauh, dia menyebut, semua tunggakan berasal dari kalangan pelanggan rumah tangga. Memang jika dilihat dari besarnya nilai tunggakan, angka Rp7,1 miliar jauh di bawah nilai total pendapatan PLN dari tagihan listrik yang mencapai Rp205 miliar/bulan. Namun jika dilihat khusus pelanggan rumah tangga yang kontribusinya terhadap kurang dari 10% terhadap total pendapatan, angka tersebut diakui Suharmanto, mengkhawatirkan.

Apalagi, tunggakan listrik Agustus 2012 tak hanya lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, melainkan juga periode sama tahun 2011. Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah pelanggan. Berdasarkan data PLN, selama enam bulan saja jumlah pelanggan PLN naik 26.000 pelanggan yang menggunakan energi listrik sekitar 14,21 juta kwh.

Untuk mengatasi tingginya tunggakan listrik pasca-Lebaran, PLN menerjunkan tim untuk mengingatkan pelanggan. Suharmanto menjelaskan berdasarkan aturan seharusnya pelanggan yang telat membayar listrik sebulan tidak bisa menikmati listrik. Namun, pihaknya memberi toleransi bagi pelanggan yang bersedia memenuhi tagihan saat petugas yang hendak memutus aliran listrik datang ke rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya