SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Sejumlah siswa tuna grahita atau slow learner di SLB Kota Solo tidak mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) tingkat SD. Namun demikian, mereka mendapatkan ujian sekolah yang memenuhi standar Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Hari ini, dari 10.242 siswa yang mengikuti ujian, terdapat sedikitnya 23 peserta ujian yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK). Mereka yang mengikuti ujian meliputi siswa tipe A atau tunanetra, tipe B atau tunarungu wicara, tipe D atau tunadaksa dan tipe E atau  tunalaras.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Menurut Ketua Sub Rayon Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Solo, Bambang Supriyadi, bagi siswa tipe C atau tuna grahita yang tidak mengikuti UASBN maka mereka tetap mengerjakan ujian sekolah yang memenuhi ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dia mengatakan, meskipun ujian diselenggarakan di tingkat sekolah namun komposisi soal dibuat panitia provinsi.

“Ada 22 siswa C di Kota Solo yang tidak mengikuti UASBN, mereka mendapatkan ujian sekolah saja,” jelas dia ketika dijumpai <I>Espos<I> di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (3/5).

Dia mengatakan, tidak ada yang berbeda dalam proses penyelenggaraan ujian tersebut, masing-masing sekolah akan mendapatkan pengawas secara silang. Sementara, di setiap ruang kelas terdapat pendamping yang akan membantu peserta tersebut.

das

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya