Solopos.com, SOLO — Kematian Sardiman, 60, dengan kepala penuh darah di garasi rumah majikannya di Jl. Adisucipto No. 49, Kerten, Laweyan, Solo, Kamis (5/12/2013) pukul 11.00 WIB, diduga akibat kecelakaan kerja. Warga Kerten RT 001/RW 013, Laweyan, Solo, itu diduga jatuh karena atap asbes yang diinjaknya ambrol.
Pedagang buah di depan lokasi kejadian, Galinem, 42, yang kali pertama menemukan mayat Sardiman, mengatakan ia telah curiga terjadi sesuatu dengan korban. Pasalnya, ia tak melihat korban yang biasanya membersihkan halaman atau beraktivitas lain di rumah dinas (rumdin) Kepala Kantor Pos Solo tersebut sejak pagi. Kecurigaan Galinem kian kuat lantaran ia melihat tumpukan sampah. Namun korban tak berada di sekitar lokasi. Khawatir dengan kondisi korban, Galinem lantas mengecek rumah itu. “Awalnya saya berkeliling rumah, tapi Pak Sardiman tidak ada,” ulas Galinem.
Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM
Pencarian Galinem dilanjutkan ke beberapa bagian rumah, termasuk garasi. Galinem kaget saat mengintip kondisi dalam garasi melalui sela-sela pintu. Ia mendapati korban tergeletak di lantai garasi dengan kondisi banyak darah di kepala. Melihat hal itu ia lantas meminta tolong kepada warga. Warga yang mengetahui korban telah tewas selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Laweyan.
Atap dari asbes di atas lokasi tempat korban ditemukan tewas tampak jebol. Pecahan-pecahan asbes berserakan di lantai. Kondisi itu memunculkan dugaan bahwa korban sebelumnya terjatuh dari atap tersebut. Galinem menduga korban berada di atap rumah karena ingin membenahi atau membersihkan atap. “Kemungkinan Pak Sardiman terjatuh saat menginjak atap asbes. Asbes kan enggak kuat. Jatuhnya mungkin kepala duluan, soalnya kepalanya yang mengeluarkan darah,” imbuh Galinem.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
