SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta – Sebanyak tujuh orang warga saat ini masih bertahan di lereng Gunung Merapi di daerah Boyolali. Mereka enggan mengungsi karena merasa aman terlindung oleh pohon ‘dewa’.

“Tujuh orang tersebut berasal dari dusun Tabelan, kelurahan Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Dusun tersebut hanya berjarak 4 Km dari puncak Merapi,” ujar salah seorang warga Magelang yang ikut dalam tim evakuasi warga lereng Merapi di wilayah tersebut, Fany, kepada detikcom, Jumat (5/11).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Dusun mereka tentu saja sangat rawan terkena hembusan awan panas Merapi. Zona bahaya Merapi saat ini diperluas menjadi 20 Km. Namun demikian mereka masih aman karena arah awan panas Merapi tidak menuju dusun mereka.

Tujuh orang tersebut, memiliki kepercayaan yang bisa dibilang mirip Mbah Maridjan yang telah meninggal dunia. Mereka menebak arah wedhus gembel Merapi ke pohon dadap yang dianggap sebagai pohon dewa.

“Kalau pohon dadap suci tersebut belum doyong, mereka tidak mau pindah,” terang Fany.

Sementara itu tim evakuasi sendiri kesulitan melacak keberadaan orang tersebut. Sebab, jalan menuju dusun tersebut sulit dilalui karena banyak pohon tumbang.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya