SOLOPOS.COM - Karangan bunga di Stadion Manahan pintu masuk A, Jumat (31/3/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia mendapat cemoohan dari media Israel seiring pencopotan tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 29 Maret 2023.

Media Israel Jerusalem Post menyebut Indonesia sebagai negara terbelakang di bidang olahraga.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Melalui artikel editorial Jerusalem Post yang berjudul “Indonesia’s anti-Israel prejudice is a diplomatic own goal”, media itu menyebut Indonesia yang menolak kehadiran Israel sebagai ‘gol bunuh diri’.

Jerusalem Post menyebut citra yang diproyeksikan Indonesia bukanlah bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka anti-Israel.

Artikel tersebut menyoroti gelaran Piala Dunia U-20 yang seharusnya menjadi kesempatan untuk memperbaiki citra sepak bola Indonesia di hadapan dunia, salah satunya setelah adanya insiden Kanjuruhan pada Oktober 2022.

Menurutnya, acara olahraga besar seperti itu bisa menjadi ajang pembuktian Indonesia dapat mengorganisasi kegiatan yang aman dan sukses sebagai tuan rumah.

Sayangnya, Indonesia gagal memanfaatkan kesempatan itu karena menolak kehadiran Israel dan diduga kuat dipengaruhi oleh prasangka anti-Israel.

Hal ini pun berakibat fatal, di mana FIFA secara resmi mengumumkan pencabutan hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah turnamen ini, lantaran sejumlah pihak keberatan atas partisipasi Israel dalam turnamen.

Media Israel tersebut menyoroti, tindakan Indonesia kepada Israel bukan kali pertama.

Tercatat pada 1958, Indonesia bersama dengan Turki dan Sudan memutuskan keluar dari babak kualifikasi Piala Dunia untuk menghindari bermain melawan Israel.

Namun sebagai negara dengan mayoritas muslim, Turki dan Sudan sama-sama kini sudah memiliki hubungan baik dengan Israel.

Lain halnya dengan Indonesia, di mana sikap Indonesia terhadap negara Yahudi tetap membeku seperti 65 tahun lalu.

“Antipati terhadap Israel begitu membutakan Indonesia sehingga negara tersebut mengambil langkah yang bertentangan dengan kepentingannya sendiri,” tulis Jerusalem Post, Senin (3/4/2023).

Jerusalem Post mengatakan pembatalan Piala Dunia U-20 menyebabkan Indonesia kehilangan potensi manfaat ekonomi hingga triliunan rupiah.

Namun pernyataan dari media ini tidak dapat dianggap sebagai pandangan resmi dari Israel atau pemerintah Israel.

Sebagai informasi, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik yang resmi, dan Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang tidak mengakui keberadaan Israel sebagai negara.

Keputusan Indonesia untuk menolak atlet-atlet Israel dalam turnamen olahraga tersebut didasarkan pada kebijakan luar negeri Indonesia dan dianggap sebagai tindakan politik yang sah dalam konteks politik internasional.

Di sisi lain, Ketum PSSI Erick Thohir membawa kabar baik atas pertemuannya dengan FIFA.

Dirinya menyatakan rasa syukurnya karena Indonesia terhindar dari sanksi berat pascapembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Organisasi sepakbola internasional tersebut memberikan sanksi administrasi kepada PSSI berupa berupa pembekuan dana FIFA Forward oleh FIFA setelah batal menggelar Piala Dunia U-20 2023.

“Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah,” tulis Erick saat berada di Paris, dilansir dari Instagramnya @erickthohir, Jumat (7/4/2023)

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Media Israel Sebut Indonesia Negara Terbelakang dalam Dunia Olahraga”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya