SOLOPOS.COM - Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawat untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Trigana Air hilang dan ditemukan jatuh di Pegunungan Bintang Papua dalam kondisi hancur.

Solopos.com, JAYAPURA – Seluruh jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana Air telah dievakuasi dari lokasi kejadian di Okbape, Pegunungan Bintang ke Oksibil, Papua.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sudah semua seluruhnya. Ini sudah ada 25 jenazah di dalam pesawat akan diterbangkan ke Jayapura,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo seperti dilansir Detikcom, Kamis (20/8/2015).

Pada Selasa (18/8/2015) lalu, sebanyak 31 dari 54 jenazah berhasil diambil dari lokasi. Jenazah itu kemudian dibawa ke RS Oksibil.

Lalu saat Soelistyo berpindah dari Oksibil ke Jayapura, 4 jenazah di antaranya sudah dibawa. Sementara itu, sisa jenazah lainnya akan bergantian dibawa menggunakan pesawat.

“Ya nanti bolak-balik pesawatnya. Jadi tidak lewat darat lho,” kata Soelistyo.

Setelah itu, nantinya tim DVI yang akan bekerja untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Papua yang juga DVI Commander untuk Trigana Air, Kombes Ramon Amiman, mengatakan baru menerima 16 sampel pembanding DNA dari keluarga korban Trigana Air. Ia menyebut sudah terkumpul data antemortem dari 51 korban kecelakaan Trigana Air.

“Namun untuk sampel DNA kami baru menerima 16 sampel pembanding, karena dari 51 yang memberikan data antemortem, bukan keturunan langsung dengan korban,” kata Ramon, Rabu (19/8/2015).

Hingga Kamis, 54 jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana telah tiba di Jayapura setelah diterbangkan sebanyak empat kali dari Oksibil dengan tiga pesawat berbeda sejak Rabu.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Jayapura Mayor Sus Juni Kurniawati, di Jayapura, Kamis, mengatakan kloter pertama hanya menerbangkan empat jenazah menggunakan pesawat ATR milik Trigana.

“Kloter kedua menggunakan pesawat twin otter milik Trigana mengangkut 15 jenazah dan helikopter MI 17 milik TNI AD mengangkut 10 jenazah keduanya pada Kamis,” katanya dilansir Antara.

Menurut Mayor Sus Juni, kloter terakhir menggunakan pesawat ATR Trigana Service Air dengan mengangkut 25 jenazah hari ini.

“Selanjutnya, setelah semua jenazah tiba di Base Ops Lanud Jayapura, beberapa keluarga korban direncanakan tiba juga menggunakan pesawat twin otter Trigana,” ujarnya.

Dia menjelaskan diharapkan operasi tim SAR gabungan dapat selesai hari khusus untuk evakuasi korban pesawat jatuh Trigana ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya