TRI SUCI WAISAK: Malam Perayaan Waisak Tanpa Panggung Hiburan

Ilustrasi - Ritual peribadatan menjelang Hari Waisak (Foto Antara)

DENPASAR- Malam perayaan Hari Tri Suci Waisak 2556 tahun 2012 di Vihara Dharmayasa Kuta, Kabupaten Badung, Bali, kali ini tidak dimeriahkan dengan panggung hiburan seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Hal itu terkait dengan anak-anak muda yang biasanya aktif dalam kegiatan vihara, kini sedang mengikuti ujian nasional (UN),” kata Ketua Yayasan Dharma Semadi Vihara Dharmayasa Kuta, Indra Suarlin, di Kuta, Sabtu (5/5/2012).

Oleh sebab itu perayaan Hari Tri Suci Waisak yang kali ini jatuh pada Minggu, 6 Mei dilakukan sangat sederhana tanpa panggung hiburan, namun tidak mengurangi makna dari perayaan hari suci tersebut.

Tidak seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya selalu dimeriahkan dengan panggung hiburan pada malam hari di halaman Vihara Dharmayasa Kuta maupun pementasan barongsai.

“Kegiatan itu kali ini ditiadakan, karena anak-anak muda yang mengisi pentas seni itu sedang mengikuti ujian nasional, baik di tingkat sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) maupun sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA),” ujar Indra Suarlin.

Puncak perayaan detik-detik Waisak akan dilaksanakan hari Minggu pada pukul 10.32 waktu setempat. Perayaan itu ditandai dengan meditasi dan persembahyangan Waisak Santuti Cita.

Menjelang detik-detik peringatan Waisak diawali dengan “Pradiksa”, yakni umat mengelilingi patung Budha dengan arah berlawanan jarum jam yang melibatkan sekitar 800 warga perkumpulan umat Budha setempat.

Selain itu tidak tertutup kemungkinan wisatawan dalam dan luar negeri yang sedang menikmati liburan di Pulau Dewata,ikut ambil bagian karena vihara bersifat terbuka, ujar Indra Suarlin.