Solopos.com, SURABAYA — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tidak mempersoalkan pernyataan Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur Bambang Dwi Hartono yang tidak akan mengusungnya lagi sebagai calon wali kota dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya, 2015 mendatang.
Menurut Risma—sapaan akrab Tri Rismaharini, jabatan wali kota yang didudukinya saat ini pun bukan atas keinginan pribadinya dan bukan menjadi impiannya selama ini. Itu pasalnya, Risma mengaku tidak mengambil pusing kalau PDI Perjuangan yang pernah mengantarkannya menjadi wali kota hingga kini menjauhinya.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
“Saya tidak punya kepentingan. Yang jelas saya tidak pernah dan tidak akan minta jabatan itu. Biar pun di Dewan, atau di mana saja karena jabatan tidak boleh diminta,” katanya kepada wartawan di Ruang Kerja Wali Kota Surabaya, Senin (8/9/2014).
Meskipun tidak mempersoalkan, Risma mengaku masih menjalin komunikasi dengan PDIP. Bahkan langsung dengan Megawati Soekarnoputri, ketua umum partai berlambang banteng bermoncong putih itu. “Jelaslah [menjalin komunikasi], Bu Mega masih sayang sama saya,” akunya.
Dalam Pilkada 2015 mendatang, Risma berpendapat bahwa pemilihan lebih baik dilakukan secara langsung oleh rakyat karena pertanggungjawabannya juga untuk rakyat. “Suara rakyat itu suara Tuhan, yang dipilih rakyat itulah yang terpilih untuk mengemban amanah dari rakyatnya,” katanya.