SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kasus penculikan dari tahun ke tahun terus meningkat. Pelaku utamanya disinyalir dari lingkungan keluarga atau jaringan perdagangan anak.

Orang tua maupun sekolah diminta lebih memantau aktivitas si kecil. “Dari tahun ke tahun, penculikan terus meningkat. Tidak hanya di kota, di desa juga ada. Data kami, tahun 2008 ada 72 kasus. Tahun 2009 ada 102 kasus. 2010 sampai Mei sudah mencapai 97 kasus,” kata Sekjen Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, Rabu (2/6).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Statistik tersebut diungkap terkait kasus penculikan dalam sepekan terakhir di Jakarta. Menurutnya, pelaku kebanyakan dari lingkungan keluarga seperti pembantu. Selain itu juga dari mafia perdagangan anak dengan berbagai modus seperti menyusupkan anggotanya sebagai pembantu atau berkeliaran di rumah bersalin.

“Hampir semua dilakukan oleh orang dekat seperti pembantu rumah tangga (PRT). Tidak adanya perhatian, tidak dianggap bagian dari keluarga, upah tidak dibayar atau pun balas dendam mendorong penculikan,” imbuhnya.

“Ada juga oleh mafia perdagangan anak. Bisa menyusup sebagai PRT atau di rumah sakit (saat persalinan),” ujar Arist. Arist meminta perhatian dan kasih sayang orang tua lebih diperbesar. Selain itu, pihak sekolah atau rumah sakit membuat sistem yang meminimalisir orang mencurigakan tidak dapat mengakses dengan mudah.

“Dari lingkungan sekolah ada zona bebas lalu-lalang. Juga di rumah sakit. Untuk polisi harus tanggap setiap laporan, jangan hanya menilai laporan orang hilang saja,” tegasnya.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya