SOLOPOS.COM - Ilustrasi travel warning (Core77.com)

Travel warning Amerika Serikat dan Australia diyakini tak mengubah pandangan negara itu terhadap keamanan Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan pemerintah AS dan Australia tidak mengubah status keamanan Indonesia meski kedutaan besar (kedubas) kedua negara mengeluarkan travel warning bagi warga negara dan badan hukumnya yang berada di Surabaya, Jawa Timur.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Juru bicara Kemenlu, Armanatha Nasir, mengatakan kedua negara yang telah melansir travel advice itu masih menganggap Indonesia aman untuk dikunjungi. “AS dan Australia tidak mengubah status keamanan untuk Indonesia,” katanya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Kamis (8/1/2014).

Menurutnya, peringatan itu merupakan hal yang lumrah dilakukan suatu negara kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan jika negara tujuan mengalami masalah. Namun sayang, hasil koordinasi dengan kedutaan AS dan Australia, Kemenlu belum mendapatkan jawaban perihal penyebab dilansirnya travel advice. “Itu hak mereka.”

Tapi, jika merujuk keterangan dari pejabat kedutaan, tutur Tata, AS memperoleh informasi ancaman dari intelijen yang mengharuskan Amerika Serikat itu melansir travel advice. “Kalau Australia, mereka ikut kebijakan dari AS saja.”

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kemlu telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menjamin keamanan di surabaya dan sekitarnya. “Kemlu meyakinkan kawasan itu aman dari ancaman.”

Direktur Perlindungan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Herwan Chaidir mengatakan sesuai dengan pantauan BNPT belum ada aktivitas yang mengarah kepada gerakan radikal dan terorisme. “Saat ini, masih dalam kondisi aman.”

Sementara itu, lanjut Tata, Kemenlu juga mengeluarkan travel advice untuk seluruh warga negara dan badan hukum Indonesia yang berada di Prancis agar mewaspadai ancaman pascapenembakan di markas media Charlie Hebdo. Tata mengatakan setelah mengadakan koordinasi dengan kedutaan di Paris dan Marseille, peringatan terhadap segala bentuk ancaman itu dikeluarkan. “Ini menyangkut keamanan warga negara dan badan hukum yang disana,” katanya.

Dalam peringatan keamanan tersebut, Kemenlu mengimbau WNI untuk menghindari keramaian. “Dan jika terjadi membutuhkan bantuan, WNI bisa segera menghubungi perwakilan Indonesia di Paris dan Marseille. Selain itu, kita juga keluarkan untuk Yaman.”

Meski telah melansir travel advice, Indonesia tidak mengubah status keamanan negara tersebut. “Jadi, Prancis dan Yaman masih aman untuk dikunjungi. Namun harus ada kewaspadaan yang tinggi bagi WNI yang akan berkunjung dan telah berada di sana.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya