SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Twitter.com)

Transportasi massal yakni LRT Jabodetabek mulai dikerjakan.

Solopos.com, JAKARTA – Pagi ini, Rabu (9/9/2015), Presiden Joko Widodo meresmikan groundbreaking tanda dimulainya pembangunan moda transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Proyek itu dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Lokasi peresmian di depan kantor Jasa Marga tol kilometer 5.400 seberang Taman Anggrek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.

Peresmian ditandai memencet tombol sirine oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Dirut Adhi Karya Kiswodarmawan.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pembangunan light rail transit Jakarta Bogor Depok Bekasi Tangerang saya nyatakan dimulai,” kata Presiden sebelum menekan tombol sirine.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. telah memperoleh persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) berdasarkan UU No. 3/2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2015 (APBN-P 2015) serta telah memperoleh Peraturan Pemerintah PP No.28/2015 dalam rangka merealisasikan rencana pembangunan Transportasi Massal LRT.

ADHI mendapat penambahan permodalan oleh pemerintah melalui PMN senilai Rp1,4 triliun, dan oleh publik senilai Rp1,35 triliun untuk mendukung permodalan dalam melaksanakan pembangunan LRT Indonesia.

Siaran pers yang diterima Bisnis.com/JIBI di lokasi groundbreaking menyebut LRT terdiri atas dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer di mana masing-masing terdiri atas tiga lintas pelayanan yakni tahap satu meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas dengan 18 stasiun dan panjang 42,1 kilometer.

Tahap II lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer.

Daya angkut harian dengan konfigurasi enam train set adalah 24.000 Passenger Per Hour Per Direction (PPHD) dengan head way atau jarak antar kereta dua menit saat peak. Kecepatan operasi 60-80 km/jam.

Struktur prasarana, pondasi tiang pancang diameter 100 cm dan 80 cm, di mana pilar dan girder dari beton precast dan prestress. Ini bertujuan agar pembangunannya cepat dan tidak terlalu menganggu trafik yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya