SOLOPOS.COM - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah) menyerahkan cenderamata hiasan kapal pinisi nusantara kepada Menteri Haji Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah, didampingi Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kafi, seusai bertemu membahas kuota haji Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (8/1/2023). (Istimewa/Kemenag)

Solopos.com, JAKARTA–Kerajaan Arab Saudi mentransformasi penyelenggaraan haji pada 2023. Pelayanan haji di Arab Saudi tak lagi dilaksanakan oleh muassasah (badan/yayasan), tetapi syarikah atau perusahaan.

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah seusai penandatanganan kesepakatan tentang kuota haji Indonesia 1444 Hijriah/2023 Masehi di Kota Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (8/1/2023), menyampaikan ada enam syarikah yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pelayanan haji 2023. Setiap negara bisa memilih syarikah penyedia layanan yang ditunjuk.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail agar dapat memberikan layanan terbaik juga,” kata Tawfiq melalui siaran pers Kementerian Agama (Kemenag) yang diterima Solopos.com, Minggu.

“Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi,” imbuh dia.

Menurut Tawfiq, perwakilan syarikah penyedia pelayanan dalam pelaksanaan ibadah haji akan dihadirkan dalam Muktamar Haji pada 9 Januari 2023 agar setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi transformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan pelayanan haji.

Pada kesempatan itu, Yaqut dan Tawfiq menandatangani kesepakatan tentang kuota haji Indonesia. Menag menginformasikan Indonesia tahun ini memperoleh kuota haji sebanyak 221.000 orang. Kuota itu naik lebih dari 100% dibanding kuota 2022 yang tercatat 100.051.

“Alhamdulillah, misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar [sebanyak] 221.000,” kata Yaqut.

“Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota,” imbuh dia.

Penandatanganan kesepakatan mengenai kuota haji Indonesia 2023 dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Direktur Jenderal Penyenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, serta Konsul Haji Republik Indonesia di Jeddah Nasrullah Jasam juga menghadiri acara tersebut.

Menag mengungkapkan dalam pertemuan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi disepakati tidak adanya batasan usia bagi jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini.

Batasan usia jemaah haji di bawah 65 tahun yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi dalam pelaksanaan haji pada 2022 guna meminimalisasi penularan Covid-19 tidak diberlakukan lagi.

“Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini,” kata Yaqut.

Selain soal kuota haji 2023, kesepakatan pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi juga mencakup pengaturan pendaratan pesawat pengangkut jemaah haji di Kota Jeddah dan Madinah serta pelaksanaan kebijakan-kebijakan baru mengenai pelayanan haji.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya