Solopos.com, JAKARTA — Aparat Polsek Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan meringkus lima orang komplotan pembunuhan berencana terhadap Muhammad Ferdy Ramadhan, 24, di Kelurahan Sungai Bilu, Kota Banjarmasin, Sabtu (5/8/2023) malam.
Korban yang sedang jajan pentol dikeroyok menggunakan celurit hingga nyawanya terenggut di depan sebuah ruko Jalan Veteran, Kelurahan Sungai Bilu.
Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran
Pembunuhan sadis ini berawal dari masalah sepele, yakni saling pandang.
“Personel sudah menangkap lima pelaku, sementara pelaku keenam masih berstatus daftar pencarian orang (DPO),” kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (9/8/2023).
Sabana menyebutkan motif pembunuhan berencana tersebut akibat saling tatap-tatapan antara korban dengan dua orang pemuda berinisial KH dan IK yang merupakan teman dari para pelaku.
KH dan IK melapor kepada enam tersangka yang lantas merencanakan pembunuhan terhadap korban.
Pelaku MIB menyempatkan pulang ke rumah mengambil senjata tajam jenis celurit.
Setelah tiba di lokasi kejadian, para pelaku mengeroyok korban dengan memukul dan merobek bagian perut juga punggung menggunakan celurit.
Korban tewas di tempat dalam kondisi berlumuran darah dan ditinggalkan para pelaku.
Sabana mengungkapkan dari keenam pelaku pembunuhan berencana, yang sudah ditangkap lima orang di antaranya berinisial MIB, MKS, RM, AM, PA, sedangkan pelaku yang berstatus DPO berinisial SF.
Dia menuturkan personel gabungan meringkus pelaku berinisial MIB pada Minggu (6/8/2023) dini hari di wilayah perbatasan Kabupaten Barito Kuala dengan perbatasan Kalimantan Tengah.
Keesokan harinya menangkap empat pelaku berinisial MKS, RM, AM, PA, di wilayah yang berbeda.
Sementara KH dan IK yang merupakan teman dari keenam pelaku pembunuhan berencana, masih dalam proses pengembangan penyelidikan apakah ada keterlibatan dan perencanaan.
Sabana menyampaikan pihaknya akan melakukan peningkatan patroli untuk menjamin keamanan dan ketertiban di Kota Banjarmasin, terlebih saat tengah malam cukup marak peristiwa kenakalan yang melibatkan para pemuda di daerah yang berjuluk “Kota Seribu Sungai” itu.
Dia mengatakan pula sosialisasi dan edukasi akan digencarkan untuk menjamin keamanan serta menghilangkan budaya main hakim sendiri khususnya di kalangan remaja dan pemuda.
“Kota Banjarmasin harus tetap aman, siapapun yang mencoba mengganggu ketertiban maka kita tindak secara tegas,” ujar Sabana seperti dikutip Solopos.com dari Antara.