SOLOPOS.COM - PENYELIDIKAN -- Pesawat Sukhoi Superjet 100 saat tinggal landas dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dalam penerbangan demonstrasi pertama. Penerbangan keduanya mengalami nahas ketika pesawat itu jatuh di lereng Gunung Salak, Jawa Barat. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

PENYELIDIKAN -- Pesawat Sukhoi Superjet 100 saat tinggal landas dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dalam penerbangan demonstrasi pertama. Penerbangan keduanya mengalami nahas ketika pesawat itu jatuh di lereng Gunung Salak, Jawa Barat. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Menteri Perhubungan EE Mangindaan beserta sejumlah pimpinan jajaran instansi pemerintahan dipanggil Komisi V DPR untuk menyampaikan pertanggung jawaban terkait kecelakaan pesawat Sukhoi pagi ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR ini, turut hadir dan menjadi pembicara selain Menhub yakni Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo, Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Sri Woro Budiati Harijono, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan pimpinan PT Trimarga Rekatama selaku agen Sukhoi di Indonesia.

Rapat dipimpin Ketua Komisi V DPR Yasti Soepredjo Mokoagow dan didampingi tiga Wakil Ketua yakni Mulyadi dari FPD, Muhidin Mohamad Said dari FPG, Nusyirwan Soedjono FPDIP.

Menhub mengatakan penerbangan Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak Bogor pada 9 Mei 2012 sudah mendapat sejumah izin. Yakni dari Kementerian Luar negeri mendapat diplomatic clearance No.05099/Kons.-20/IV/2012 pada 20 April 2012. Selanjutnya Markas Besar TNI memberi security clearance No.UD/0557/SIN.-23/IV/2012 pada 23 April 2012. Ketiga dari Dirjen Perhubungan Udara memberikan flight clearance No.3241/0705/NONSCHED-INT/2012 pada 7 Mei 2012 dengan rute Saigon-Halim Perdana Kusuma-Vientiane.

“Setelah mendapat legalitas izin masuk pesawat Sukhoi ke indonesia, tahap selanjutnya adalah untuk penerbangan Demo Flight untuk promosi (Joy Flight),” kata Menhub saat menyampaikan paparannya di depan Komisi V DPR, Jakarta, Senin pagi, 28 Mei 2012.

Kepala BMKG Sri Woro menyampaikan dua lokasi terdekat, stasiun klimatologi dan Lanud Atang Sanjaya pukul 14.00 WIB dan pukul A5.00 WIN. Citra satelit pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Menunjukkan cuaca berawan dan ada awan cumulunimbus (CB) di stasiun dermaga Bogor bukan di sekitar lokasi. DD Lanud Atang Sanjaya ada awan.

“Kesimpulan, disekitar lokasi kejadian, ada awan tinggi, awannya sangat tipis pada saat itu. Berdasarkan analisa di atas, tidak ditemui awan CB atau cuaca signifikan yang dapat mengganggu penerbangan,” kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya