SOLOPOS.COM - Black box Sukhoi Superjet 100 (Foto Antara)

Black box Sukhoi Superjet 100 (Foto Antara)

SUKABUMI– Komandan Korem (danrem) 061/Suryakencana, Bogor, Kolonel Putranto mengatakan Puncak Gunung Salak akan ditutup untuk umum sampai Komisi Nasional Keselamatan Transportasi dan tim khusus telah selesai melakukan penyelidikan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Dari informasi biasanya KNKT dan tim bertugas di lokasi jatuhnya pesawat komersil Superjet 100 akan memakan waktu sekitar satu bulan sampai KNKT menyatakan pekerjaannya selesai,” kata Putranto kepaa wartawan, Selasa (29/5/2012).

Menurut Putranto Puncak Gunung Salak ditutup karena KNKT dan tim tengah melakukan pencarian bagian lain kotak hitam atau Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan, khawatir jika ada pihak lain yang masuk dan menemukan sesuatu atau FDR tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain.

Dan ditegaskannya juga setiap warga atau pihak yang tidak berkepentingan ingin masuk ke Gunung Salak harus izin dahulu dari petugas.”Selama 24 jam penuh kami melakukan pengamanan di pintu masuk Gunung Salak dan sudah ada yang bertugas di lokasi dari TNI dan Polri serta pihak pengaman lainnya,” tambahnya.

Putranto mengatakan, warga yang masuk ke lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi melalui jalur tidak resmi atau jalur tikus yakni melalui jalur Desa Tenjolaya, maka dari itu pihaknya akan terus memperketat setiap pintu masuk ke Gunung Salak.

“Kepada siapapun yang ingin masuk ke Gunung Salak harus ada izin dari pihak pengaman dan tujuannya untuk apa,” kata Putranto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya