SOLOPOS.COM - Pelaksanaan hukuman mati terhadap Mary Surratt, Lewis Powell, David Herold, dan George Atzerodt. (thinkorthwim.com)

Pelaksanaan hukuman mati terhadap Mary Surratt, Lewis Powell, David Herold, dan George Atzerodt. (thinkorthwim.com)

Upaya penyelidikan atas pembunuhan terhadap Presiden Abraham Lincoln berlangsung cepat, meski diwarnai sejumlah kesalahan dan kekacauan. Semua orang yang diketahui memiliki keterkaitan atau kontak dengan Booth dan Herold langsung ditangkap dan ditahan, meski mungkin hubungan itu hanya hubungan sekadar saling kenal saja.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Namun setelah banyaknya penangkapan dan penahanan, sedikit demi sedikit ketika bukti yang terkumpul makin banyak, jumlah tersangka pun akhirnya tinggal delapan yaitu tujuh laki-laki dan satu perempuan. Mereka adalah Samuel Arnold (berkomplot dengan Booth untuk menculik Lincoln), George Atzerodt (ditugaskan membunuh Wapres Andrew Johnson, namun gagal karena ketakutan), David Herold (penunjuk jalan), Samuel Mudd (dokter yang mengobati Booth), Michael O’Laughlen (berkomplot dengan Booth untuk menculik Lincoln), Lewis Powell (pelaku penyerangan atas Menlu William H Seward), Edmund Spangler (pegawai Teater Ford yang menjaga kuda Booth) serta Mary Surratt, (pemilik rumah kos yang menjadi pangkalan Booth dan komplotannya).

Kedelapan tersangka ini disidangkan dalam pengadilan militer yang diperintahkan dibentuk oleh Presiden Andrew Johnson, 1 Mei 1865. Keputusan untuk mengadili mereka dalam pengadilan militer sempat memicu keberatan dan kritik karena semua tersangka adalah warga sipil dan bukan dilaksanakan pada masa peperangan. Namun Jaksa Agung James Speed justru mendukung pemeberlakukan pengadilan militer itu dengan alasan adanya sifat kemiliteran dan subversi terkait persekongkolan Booth, bukti bahwa para terdakwa berlaku sebagai pelaku perang di pihak musuh atau enemy combatant dan masih berlakunya hukum darurat militer di wilayah Washington DC.

Sidang berlangsung selama sekitar tujuh pekan, di mana 366 saksi dipanggil. Pada 30 Juni 1865 semua terdakwa dinyataikan bersalah. Mary Surratt, Lewis Powell, David Herold dan George Atzerodt dijatuhi hukuman mati dengan gantung. Samuel Mudd, Samuel Arnold dan Michael O’Laughlen dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Surratt, Powell, Herold dan Atzerodt digantung di Penjara Old Arsenal Penitentiary pada 7 Juli 1865. Proses eksekusi disaksikan oleh Jenderal Winfield Scott Hancock, perwira tinggi yang memimpin Pertempuran Gettysburg, yang merupakan titik balik sukses pasukan pemberontak Selatan dalam Perang Saudara AS. Mary Surratt menjadi perempuan pertama yang dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah federal.

Satu-satunya anggota komplotan yang lolos sejauh itu adalah John Surratt, putra Mary Suratt, anggota militer yang bersimpati pada Selatan. Dia kabur ke Kanada dan sempat disembunyikan seorang pendeta Katolik. Pada September 1865 dia naik kapal menuju Liverpool, Inggris, di mana dia kemudian bersembunyi di sebuah gereja Katolik di kota itu. Dia lantas berpindah-pindah tempat sembunyi di sejumlah negara Eropa sebelum akhirnya tiba di wilayah Negara Kepausan Vatikan.

Musim semi 1866 seorang teman lama dari saat dia masih bersekolah, Henry St Marie, menemukannya. Henry segera memberitahu pemerintah AS, yang kemudian minta bantuan otoritas keamanan Vatikan menangkapnya. Namun entah bagaimana caranya, Surratt berhasil lolos dan akhirnya tertangkap petugas AS di Mesir November 1866.

Surratt akhirnya diadili dengan dakwaan yang sama yaitu berkomplot dalam pembunuhan Abraham Lincoln pada musim panas 1867. Namun belasan saksi dari pihak penuntut dan pembela memberikan kesaksian yang sama-sama kuat sehingga juri sulit memutuskan. Surratt akhirnya dibebaskan dari segala dakwaan dan meninggal dunia pada 1916.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya