SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Kontras meminta polisi mengusut tuntas kematian Joni Malela saat acara Open House di Istana Negara. Kontras yakin Presiden SBY tidak akan tersinggung dengan penyelidikan yang dilakukan, karena hal ini bisa menjadi pelajaran berharga di waktu mendatang.

Hal tersebut disampaikan koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid di Jakarta, Kamis (16/9).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Menurutnya hal ini adalah tragedi kemanusian yang serius, dimana harus ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

“Ini tidak bisa disalahkan kepada orang yang antre. Tapi di sini ada pelanggaran berupa kelalaian dan kelalaian itu bisa dipidana, meski hukuman tidak berat namun tetap bisa dihukum dan bisa memberikan pelajaran berharga untuk masyarakat ke depan,” jelas Usman.

Sebagaimana diberitakan, tuna netra Joni Malela tewas saat berdesakan mengikuti acara open house di Istana Negara saat Lebaran, Jumat (10/9). Peristiwa ini adalah yang pertama dalam sejarah Republik Indonesia.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya