SOLOPOS.COM - Polisi Prancis berupaya membuat jalan di sekitar puing-puing pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings yang jatuh di pegunungan Alpen, dekat Seyne-les-Alpes, Prancis, Selasa (24/3/3015). 150 Penumpang pesawat itu dinyatakan tewas. (JIBI/Solopos/Reuters via Reuters TV/Pool)

Tragedi Germanwings, Selasa (24/3/2015) menewaskan 150 penumpang.

Solopos.com, BERLIN – Tragedi Germanwings di Pegunungan Alpen, Prancis, terjadi Selasa (24/3/2015). Sekitar 150 orang tewas dalam tragedi Germanwings itu. Rekaman suara dari Black Box Germanwings berhasil diungkap.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Sebagaimana dikutip Detik, surat kabar Jerman, Bild merilis transkrip rekaman dramatis dari kotak hitam pesawat Germanwings yang jatuh menghantam pegunungan Alpen, Prancis.

Rekaman audio tersebut menunjukkan bagaimana upaya mati-matian pilot untuk bisa masuk ke ruang kokpit, di saat kopilot dengan sengaja menurunkan ketinggian pesawat.

Menurut transkrip yang dimuat Bild seperti dilansir Dailymail, Minggu (29/3/2015), kapten Patrick Sondheimer berteriak “Open the goddamn door!’ saat dirinya mencoba masuk kembali ke kokpit seusai pergi ke toilet.

Rekaman tersebut dimulai dengan Kapten Sondheimer menyampaikan permintaan maaf kepada para penumpang atas keterlambatan selama 26 menit di Barcelona, Spanyol.

Dalam waktu 20 menit berikutnya, pilot Sondheimer bercakap-cakap dengan kopilot Andreas Lubitz, salah satunya tentang pilot yang tidak sempat pergi ke toilet sebelum pesawat bertolak dari Barcelona.

Lubitz pun mengatakan, pilot Sondheimer bisa ke toilet kapan saja dan dia akan mengambil alih kemudi pesawat.

Pada pukul 10.27 waktu setempat, pesawat Airbus A320 tersebut mencapai ketinggian 38.000 kaki. Pilot kemudian mengatakan pada Lubitz untuk bersiap mendarat di Dusseldorf, Jerman.

Menurut jaksa Prancis, jawaban-jawaban Lubitz saat itu singkat-singkat saja. Kopilot terdengar menggunakan kata-kata “semoga saja” dan “kita lihat nanti”.

Setelah pemeriksaan untuk pendaratan, Lubitz berkata kepada Sondheimer: “You can go now”

Ambil Alih Kemudi

Dua menit kemudian pilot menyuruh Lubitz untuk mengambil alih kemudi, “You can take over.” Setelah itu terdengar suara kursi digeser mundur dan suara pintu tertutup.

Pada pukul 10.29 waktu setempat, radar penerbangan memonitor bahwa pesawat menurunkan ketinggian.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, pesawat turun 316 kaki dan semenit kemudian, turun 1.800 kaki.

Pada pukul 10.32, petugas menara ATC berusaha menghubungi pesawat, namun tak ada respons.

Sementara di waktu bersamaan, sinyal tanda bahaya otomatis Sink Rate berbunyi di kokpit. Tak lama kemudian terdengar suara keras, yang kedengaran seperti seseorang mencoba mendobrak pintu kokpit.  Sondheimer berteriak, “For God’s sake, open the door!’

Di belakangnya, terdengar suara penumpang menjerit-jerit panik.

Pada pukul 10.35, suara logam keras (diyakini kapak) yang dibenturkan ke pintu kokpit kembali terdengar. Saat itu, pesawat masih berada di atas ketinggian 7.000 kaki.

Pilot pun terdengar berteriak: “Open the goddamn door!”

Pada pukul 10.38 waktu setempat, pesawat terus menukik turun mengarah ke pegunungan Alpen, Prancis. Suara napas Lubitz bisa terdengar di kokpit namun dia tak berkata-kata.

Pada pukul 10.40 waktu setempat, bagian sayap kanan pesawat jatuh menghantam pegunungan. Suara-suara terakhir yang terdengar adalah jeritan histeris para penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya