SOLOPOS.COM - Jemaah haji lempar jumrah di Mina, Mekkah. (Twitter.com/@ExBBComerfarooq)

Tragedi Mina kembali terulang. Sebelumnya pada 1990 lalu, tragedi Mina menewaskan 1.426 jemaah.

Solopos.com, SOLO – Tragedi Mina yang terjadi Kamis, (24/9/2015), menyebabkan 310 jemaah haji meninggal dunia. Kejadian ini mengingatkan kita pada tragedi serupa yang juga terjadi di Mina pada 1990 silam. Kejadian itu menewaskan setidaknya 1.426 jemaah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Seperti diberitakan Antara, dari seluruh jemaah haji yang meninggal dunia, 631 di antaranya berasal dari Indonesia. Tragedi menyedihkan itu diduga kuat terjadi karena jemaah, baik yang akan pergi melempar jumrah maupun yang pulang, berebutan dari dua arah untuk memasuki satu-satunya terowongan yang menghubungkan tempat jumrah dan Haratul Lisan. Dalam kondisi minim oksigen dan panik, mereka saling injak.

Seorang saksi waktu itu mengatakan, laju manusia di dalam terowongan tiba-tiba terhenti. Sementara, dari luar, para jemaah mendesak masuk. Mereka ingin segera mendinginkan tubuh dari teriknya panas yang mencapai 44 derajat Celcius.

Akibatnya, terowongan yang dirancang bisa menampung 1.000 orang, dijejali 5.000 jemaah.  “Dengan oksigen yang berkurang, banyak orang tak sadarkan diri, sebagian meninggal dunia. Mereka yang ada di dalam terowongan berdesakan, bahkan ada yang terinjak-injak,” kata seorang saksi mata seperti dikutip Liputan6.com dari New York Times, 3 Juli 1990 silam.

Sementara itu, Raja Arab Saudi kala itu, Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud, seperti dikutip kantor berita SPA, mengatakan musibah terjadi karena jemaah yang memadati terowongan melebihi kapasitas. ”Jika para jemaah haji mengikuti petunjuk, kecelakaan niscaya bisa dicegah,” kata dia.

Setelah musibah besar yang merenggut nyawa 1.426 orang itu, Pemerintah Arab Saudi kemudian memperbesar luas dan meninggikan terowongan hingga menjadi 40 meter. Berikut membuat ventilasi besar yang memanjang di atasnya.

Tak hanya itu, juga ada penambaan mesin-mesin besar yang tergantung di atas terowongan. Berfungsi sebagai pengisap udara dan memompa oksigen ke dalam terowongan.

Kini setelah 15 tahun berlalu, kejadian serupa terulang. Pada Kamis (24/9/2015) hari ini, sekitar 310 jemaah meninggal dunia ketika ketika ratusan ribu jemaah haji berebutan untuk melakukan ritual lempar jumroh di Mina.

Hari ini, Kamis, merupakan puncak dari ibadah haji. Jutaan jemaah haji tumpah ruah di Padang Arafah untuk melakukan serangkaian ritual dalam puncak ibadah haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya