SOLOPOS.COM - Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, JAYAPURA — Upaya penyelamatan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya berubah menjadi tragedi berdarah.

Empat prajurit TNI yang sedang mengejar penyandera dipastikan gugur ketika akibat diserang kelompok separatis Papua, beberapa hari lalu.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Pada Rabu (19/4/2023), Tim gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin dan tiga prajurit lainnya yang gugur di Mugi-man, Nduga, Papua.

Selain Pratu Arifin, tiga prajurit lainnya yang gugur masing-masing Pratu I, Pratu K, dan Prada S.

Keempat abdi negara itu telah dievakuasi dari Nduga menuju RSUD Timika, Mimika, Papua, Rabu.

“Kami mohon doanya semoga keempat prajurit terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar. Aamiin,” kata Kepala Pusat Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav. Herman Taryaman di Papua, Rabu, sebagaimana dikutip Solopos.com dari Antara.

Empat prajurit yang gugur itu tergabung dalam 36 prajurit yang bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, pekan lalu.

Namun mereka justru diserang kelompok separatis. Baku tembak pun terjadi.

Beberapa prajurit berhasil menyelamatkan diri. Akan tetapi, tiga prajurit kena luka tembak dan satu luka-luka karena terjatuh.

Empat prajurit yang luka-luka itu telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit, Selasa (18/4/2023).

Awalnya hanya satu prajurit yang terkonfirmasi gugur, yaitu Pratu Arifin.

Namun jasadnya tidak dapat langsung dievakuasi karena kondisi medan sulit dan cuaca buruk.

Pasalnya, Pratu Arifin terperosok ke dalam jurang sedalam 15 meter.

Seiring dengan upaya mengevakuasi jenazah Pratu Arifin, Tim Gabungan TNI dan Polri menemukan tiga prajurit lainnya yang juga gugur dalam tugas.

Pratu Arifin merupakan prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, sementara tiga prajurit lainnya yang gugur sampai saat ini belum diketahui identitas lengkapnya berikut asal satuannya.

Para prajurit TNI yang diserang oleh KKB pekan lalu itu tengah menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera oleh KKB sejak Februari 2023.

Selepas insiden itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengumumkan siaga tempur di daerah-daerah di Papua yang dinilai rawan teror dan serangan KKB atau kelompok separatis teroris.

Laksamana Yudo menjelaskan siaga tempur perlu untuk memperkuat naluri bertempur para prajurit, apalagi jika mereka diserang oleh KKB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya