Tradisi sadranan dilaksanakan menjelang Ramadan.
Solopos.com, SOLO — Harga bunga tabur di pasar melonjak tajam menjelang Ramadan. Pedagang pun mendapatkan untung besar karena bunga mereka laris diburu pembeli.
Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Salah satu pedagang di Pasar Kembang, Sulami, 50, mengatakan permintaan bunga tabur selalu tinggi saat musim sadran. Menurutnya, bunga itu biasanya ditaburkan saat mengunjungi makam saudara sebelum bulan puasa tiba.
Kondisi itu menyebabkan permintaan bunga tabur di pasar meningkat. Harga bunga tabur pun sempat melonjak hingga Rp250.000/karung.
“Harganya sampai Rp250.000 per karung. Padahal, biasanya Rp150.000 per karung. Harga dari pemasok memang sudah naik duluan,” katanya kepada
Menurutnya, harga bunga tabur selalu berubah setiap waktu. Hal itu menyesuaikan dengan ketersediaan bunga dan permintaan di pasar. Warga Musuk, Boyolali, itu memperkirakan permintaan semakin tinggi pada Minggu (7/6/2015).
Pedagang lain, Pami, mengaku permintaan bunga tabur mulai tinggi sejak Sabtu (30/5/2015). Biasanya, dia hanya mampu menjual lima karung bunga setiap hari. Tetapi, musim sadran ini dia bisa menjual hingga delapan karung.
Menurutnya, harga bunga tabur juga melonjak sejak musim sadran. Biasanya, satu keranjang kecil dijual Rp15.000, kini naik dua kali lipat menjadi Rp30.000.
“Dari Boyolali memang harganya sudah naik, tetapi masih banyak yang membeli. Keuntungannya juga lumayan lebih banyak daripada hari biasanya yang kadang pernah enggak laku sama sekali,” katanya.