Solopos.com, JAKARTA — Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso menyeret Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Penjabat Bupati Sorong diketahui menandatangani pakta integritas yang salah satu poinnya komitmen mendukung Ganjar Pranowo menjadi presiden.
Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan
Namun Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, mengatakan tak pernah meminta Penjabat Bupati Sorong menandatangani pakta integritas mendukung Ganjar Pranowo menjadi presiden.
“Jelas-jelas TPN tidak pernah melakukan, meminta orang, untuk menandatangani suatu dokumen yang namanya pakta integritas dan segala macam,” kata Arsjad seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Kamis (16/11/2023).
Sebelumnya, KPK melakukan penangkapan terhadap Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso di kediamannya, Minggu (12/11/2023) dini hari.
Arsjad meminta agar tanggal dan pihak yang memberikan pakta integritas kepada Pj. Bupati Sorong tersebut dicermati.
“Atas nama TPN sendiri, pribadi saya, dan semua di sini, kami sangat berpandangan dan berpegang pada yang namanya governance dan integritas,” tegasnya.
Arsjad mengatakan ke depan akan makin mewaspadai bentuk kecurangan dan kelicikan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Untuk itu, TPN Ganjar-Mahfud akan membangun posko jujur adil untuk menjadi tempat masyarakat mengadukan tindakan kecurangan dalam pemilu.
“Mari kita awasi bersama semua tahapan dan jalannya pilpres agar tidak terjadi kecurangan. Ini antisipasi, jangan sampai terjadi demikian. Jalani pilpres dan pemilu dengan jujur, adil, dan baik,” katanya.
TPN Ganjar-Mahfud akan mengadakan kembali rapat dengan tim pemenangan daerah (TPD) dan tim pemenangan kabupaten/kota (TPK) untuk memperkuat koordinasi menjelang kampanye.
“Dua minggu lagi kita akan memasuki masa kampanye. TPN tentunya memastikan segala kebutuhan kampanye Ganjar-Mahfud terpenuhi sehingga semua berjalan dengan baik,” katanya.