SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan jalan (JIBI/Bisnis/Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan menggelontorkan dana Rp47,7 triliun untuk membangun infrastruktur pendukung di 15 kawasan industri dalam lima tahun ke depan. Baca: Tanpa Kawasan Industri di Indonesia Timur, Tol Laut Tetap Mahal.

Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Dedy Supriadi Priatna, menjelaskan pembangunan infrastruktur di kawasan industri akan tersebar di seluruh Indonesia. “Dari 15 kawasan industri ini, 13 diantaranya terdapat diluar Pulau Jawa,” jelas Dedy pekan lalu.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Menurutnya seiring dengan semangat baru pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan, maka dukungan infrastruktur dasar di luar Pulau Jawa diharapkan mempercepat hadirnya pusat pertumbuhan ekonomi baru. Baca: Menkeu: BBM Naik Bukan untuk Bangun Infrastruktur.

Berdasarkan rencana Bappenas, dukungan kawasan Industri ini meliputi pembangunan jalan senilai Rp8,08 triliun yang meliputi pembangunan jalan lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, jalan Susumuk-Bintuni, dan jalan tol Manado Bitung.

Pemerintah juga telah merancang kawasan industri baru ini mendapat dukungan sarana kereta api (KA). Proyek senilai Rp2,3 triliun itu meliputi pembangunan jalur KA antara Manado–Bitung, Sei Mangke–Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, Pasoso–Tanjung Priok, pembangunan empat jalur dan elektrifikasi Manggarai–Bekasi-Cikarang serta jalur lingkar luar Jakarta.

Dedy menjelaskan kawasan industri itu juga didukung dengan penyiapan pelabuhan Kualatanjung, Pontianak Bitung, Makassar, Banjarmasin, Kupang, dan Halmahera. Pembenahan pelabuhan ini akan menelan investasi Rp17,7 triliun. Kawasan industri ini juga menuntut dilakukan pembenahan Bandara yang meliputi Pelabuhan Mutiara di Palu, Eltari di Kupang, Halu Oleo di Kendari, Sam Ratulangi di Manado dan Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin.

Sedangkan kebutuhan energi listrik akan dipasok dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), PLTU Kualatanjung, Asahan 3, Pangkalan Susu, PLTU Palu, PLTA Poso, PLTMG Morowali, PLTU NTT-2 Kupang, PLTU Ketapang, PLTG/MG Pontianak Peaker, PLTU Bengkayang, Parit Baru, Pulau Pisau, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali, Bantaeng, dan PLTGU Tangguh. Juga di Nusa Tenggara dibangun Waduk Raknamo sebagai sumber air baku.

Kalangan usaha mendesak pemerintah mempercepat realisasi menghadirkan infrastruktur komprehensif di kawasan industri baru agar terjadi pemerataan ekonomi. “Pebisnis membutuhkan infrastruktur yang komprehensif agar usaha berjalan dengan lancar,” jelas Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia.

Saat ini jelasnya pengembangan kawasan industri masih terpusat di Jawa yang mencapai 72% dari kawasan industri yang ada. Menurutnya ke depan diharapkan menyusut jadi 60% dan 40% lainnya di luar pulau Jawa.

Rencana Kawasan Industri yang Mendapat Dukungan Infrastruktur

SUMATRA
1. Kuala Tanjung – Sumut
2. Seimangke – Sumut
3. Tanggamus – Lampung

KALIMANTAN
4. Batulicin – Kalsel
5. Ketapang – Kalbar
6. Landak – Kalbar;

SULAWESI
7. Palu – Sulteng
8. Morowali – Sulteng
9. Bantaeng – Sulsel
10. Bitung – Sulut
11. Konawe – Sultra

MALUKU
12. Buli, Halmahera Timur-Malut

PAPUA
13. Teluk Bintuni, Papua Barat

JAWA
1. Sayung – Jateng
2. JIIPE – Jabodetabek

Sumber, Bappenas-2014, Diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya