Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menanggapi persoalan Jalan Tol Jatikarya yang diblokir oleh warga yang menuntut pembayaran lahan yang terdampak pembangunan proyek tol Cimanggis-Jatikarya, Bekasi.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengonformasi sedang ada persoalan pembayaran ganti rugi lahan warga yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung, ruas Cimanggis-Jatikarya.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Dia menyebut pembayaran ganti rugi lahan belum rampung karena tanah berstatus sengketa.
“Jadi ada yang punya lahan diklaim orang lain, sehingga BPN [Badan Pertanahan Nasional] tidak berani mengeluarkan [biaya ganti rugi] karena ini masuk dalam sengketa,” kata Hedy dikutip Bisnis.com, beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan Ditjen Bina Marga telah menyelesaikan pembayaran tanah dengan menyerahkan uang ganti rugi ke pengadilan.
Proses pembayaran masih berjalan sampai dengan saat ini. Pengadilan bersama BPN sedang menyelesaikan pelunasan pembayaran lahan warga tersebut berdasarkan hasil putusan pengadilan.
“Jadi memang tugas kita sudah selesai dengan menyerahkan uang ke pengadilan,” jelasnya.
Sebelumnya, jalan Tol Jatikarya, Bekasi, diblokir oleh warga sekitar sudah beberapa kali. Warga nekat melakukan hal itu lantaran pihak terkait tak kunjung menyelesaikan urusan ganti rugi lahan mereka yang terkena proyek.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (23/3/2023), sebelum aksi pemblokiran jalan pada Rabu (22/3/2023) lalu, warga pernah melakukan hal sama pada November 2022 dan 8 Februari 2023 lalu.
Bahkan aksi pada 8 Februari, warga sampai membakar ban di akses gerbang tol Cibitung-Cimanggis.
Warga yang melakukan aksi tersebut merupakan ahli waris pemilik lahan yang terkena proyek Tol Jatikarya. Mereka protes karena masalah pembayaran ganti rugi lahan tak kunjung diselesaikan.
Aksi pada Februari lalu itu membuat Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Segmen Cimanggis Junction-On/Off Ramp Jatikarya macet berkepanjangan hingga menuai keluhan dari sejumlah pengguna jalan.