SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SARESEHAN—Kapolres Grobogan AKBP Y Ragil Heru S SIK, berbicara di depan tokoh agama, Pemkab dan tokoh masyarakat dalam saresehan Membangun sinergi dan komunikasi antara polisi, Pemda dan tokoh agama di aula Polres Grobogan, Senin (21/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)

Grobogan (Solopos.com)--Tokoh agama di Kabupaten Grobogan menyoroti keberadaan tempat prostitusi di koplak dokar atau pangkalan dokar  yang meresahkan masyarakat karena lokasinya berada di tengah Kota Purwodadi.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Lokalisasi di koplak dokar  atau koplakisasi itu sangat meresahkan seharusnya segera dibubarkan,” ujar tokoh agama Islam dari Brati, Slamet  saat saresehan Membangun sinergi dan komunikasi antara polisi, Pemda dan tokoh lintas agama di Aula Polres Grobogan, Senin (21/11/2011).

Saresehan yang digelar Polres dan Percik ini menghadirkan pembicara Kepala Badan Kesbanglinmas, Drs Yudhi Sudarmunanto, Kapolres Grobogan AKBP Y Ragil Heru S dan H Mahbub dari Kemenag Grobogan.

Selain masalah lokalisasi di tengah kota Purwodadi, sejumlah tokoh agama juga meminta Pemkab dan Polres untuk menutup kafe karaoke ilegal yang jumlahnya semakin banyak di Kabupaten Grobogan.

Sementara menanggapi hal itu  Kepala Badan Kesbanglinmas Drs Yudhi Sudarmunanto mengatakan, Pemkab akan segera berkoordinasi dengan PT KA selaku pemilik tanah yang ada koplak dokarnya. Selain itu Pemkab melalui Satpol PP dan Polres juga sering menggelar razia di tempat tersebut.

“Sedang mengenai karaoke ilegal memang harus ditertibkan karenanya kami juga berkoordinasi dengan Polres untuk merazia tempat tersebut,” terangnya.

(rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya