JAKARTA- Penembakan gelap dan senjata ilegal marak di Aceh. TNI menyatakan senjata-senjata tersebut merupakan sisa konflik dulu. Untuk membatasi adanya peredaran senjata melalui laut, TNI AL meningkatkan patroli.
“Senjata ilegal masih dicari jalan keluarnya. Untuk di laut, TNI AL sudah melakukan penyekatan di mana-mana. Tapi senjata itu tidak dari luar, rata-rata itu eks yang dulu. Tidak datang dari lain-lain,” ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Iskandar mengatakan itu saat mengelar pertemuan dengan wartawan di Wisma Elang Laut, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2012).
Menurut Iskandar, kemungkinan kecil jika senjata ilegal datang dari jalur darat. Dia juga menambahkan, status di Aceh kini tertib sipil.
“Statusnya masih tertib sipil. Dikerjakan saudara kita dari kepolisian. Manakala polisi minta, TNI akan turun,” terangnya.
Penembakan gelap terjadi beruntun di Aceh pada akhir Desember 2011 hingga Januari 2012. Penembakan diduga terkait dilangsungkannya pemilukada tingkat provinsi dan 17 kota/kabupaten di Aceh secara serentak pada 16 Februari mendatang. detikcom