Solopos.com, MALANG — TNI Angkatan Udara menegaskan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023) dalam kondisi siap terbang.
Dugaan sementara, penyebab kecelakaan dua pesawat yang menewaskan empat perwira menengah TNI AU itu karena cuaca buruk.
Promosi Selamat, BRI Raih Dua Penghargaan di CNN Indonesia Awards Bali 2024
Sebelum terjatuh, empat pesawat yang sedang berlatih terjebak awan tebal. Dua pesawat berhasil keluar dari awan dan mendarat di Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang sementara dua pesawat lainnya jatuh di lereng Bromo, Pasuruan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengatakan pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 dalam kondisi sangat baik dan tidak ada masalah.
“Kondisinya serviceable, artinya, pesawat sangat siap untuk terbang dan sangat siap untuk dipergunakan,” ucap Agung seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Agung menjelaskan, pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang merupakan pesawat yang siap untuk diterbangkan tanpa ada masalah sama sekali pada hari kejadian kecelakaan.
Menurutnya, pesawat yang tiba di Indonesia dari Brasil pada 2012 tersebut merupakan pesawat yang modern dan canggih.
Sebelum melakukan penerbangan pada Kamis pukul 10.51 WIB tersebut, kondisi pesawat tersebut dalam kondisi prima.
“Tidak ada masalah sama sekali dengan pesawatnya. Pesawat tersebut modern dan canggih,” tuturnya.
Super Tucano merupakan pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi pabrikan Embraer Brasil.
Pesawat itu memiliki kemampuan serang anti-gerilya, pengendali udara depan, serta kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara dan lainnya.